34. Pasar Malam
Setelah makan basko, Dita mengajak Chika dan Radit ke Pasar malam. Kebetulan di lapangam dekat kompleknya sedang ada pasar malam.
"Lo yakin kita mau kesana Dit?" tanya Chika.
"Ya yakin lah, emangnya kenapa?" tanya Dita.
"Ya tau sendiri lah, pasti ramai banget!" ucap Chika.
"Lo udah kuliah masih aja takut sama keramaian, temang aja ada gue sama Radit kok!" tukas Dita.
"Tetep aja gue gak nyaman di dalam keramaian," keluh Chika.
"Ya gimana ya gue masih gak nyaman aja gitu sama keramaian," ujar Chika.
"Jadi gak mau nih ke pasar Malam?" tanya Dita.
"Ya udah yuk," sahit Chika.
Mereka pun akhirnya berangkat ke pasar Malam. Baik Chika maupun Dita fokus melihat pemandangan kerlap kerlip lampu jalanan.
"Dulu mau lihat lampu malam gini aja gue sampai harus ngerengek sama Ayah," ujar Chika.
"Iya, dulu om Kusuma emang posesif banget ya sama elo!" sahut Dita.
"Tapi semenjak ada gue gak seposesif dulu," timpal Radit.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com