Sepasang mata cokelat itu terus menatap ke arah ruang kepala sekolah. Mengamati keadaan yang tidak jauh dari temapat dia bersembunyi.
Isabella Mahendra. Anak perempuan itu bersembunyi dari balik tembok. Dia sangat penasaran dengan kehadiran wanita berambut merah, yang sangat ia kenali. Sampai dengan sekarang Bella belum bisa menemukan jawaban dari pertanyaannya.
"Jadi... rambut wanita itu merah atau hitam?" pikir Bella dan masih melihat ke arah ruang kepala sekolah.
"Kenapa si gendut itu ada disana, sih? Aku jadi tidak bisa lebih dekat. Apa yang sedang mereka bicarakan. Dan kenapa juga harus dengan Miss. Naomi?!"
"Hhh... kepalaku terasa sangat pusing! Aku melewatkan jam makan siangku hanya untuk hal ini. Dan... sampai dengan sekarang aku belum mendapatkan informasih apapun?"
Wajah Bella semakin kesal saat dia mendengar suara perutnya sendiri. "Ahh... lapar sekali. Kenapa mereka lama sekali berada didalam? Aku bisa pingsan jika seperti ini," gerutunya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com