***
Aletta mondar-mandir dengan kesulitan dari depan kompor ke tempat bumbu-bumbu hanya demi mengambil lada hitam dan garam saja. Gadis itu menaburkan lada dan garam bersamaan di atas daging ayam filet yang dipanggangnya di atas teflon. Dia menghela napas gusar sembari memejamkan mata ke arah kabinet di atas.
"Arkhano ... kau benar-benar ...!" gerutu Aletta untuk ke lima kalinya karena merasa geram dengan pria berperawakan besar yang terus memeluk dan membuntutinya ke manapun sejak dia datang di penthouse.
"Benar-benar picik, kan?" balas Arkhano menambahkan. Pria itu melongo ke teflon yang hampir mengeluarkan asap karena Aletta hanya memegang capitan tanpa membalik ayamnya. Dengan sigap, Arkhano langsung mengambil capit yang dipegang longgar oleh Aletta dan membaliknya. "Astaga, kamu--"
"Silakan kamu yang masak," potong Aletta menyandarkan tubuhnya pada Arkhano sembari memejamkan mata. Dia mau marah, tetapi sudah lelah dengan serangkaian pekerjaan hari ini.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com