***
Untuk ke sekian kalinya, Gea menyeruput kopi susu yang masih hangat walaupun sudah beberapa menit berlalu. Kalau tidak ada kopi, dapat dipastikan kelopak matanya sudah tertutup dan tesisnya akan mangkrak. Dia yang duduk bersila di atas sofa ruang tamu pun melirik ke lorong pintu untuk ke tiga kalinya. Sudah pukul setengah sembilan lewat, tetapi gadis yang memiliki apartemen ini masih belum kelihatan juga batang hidungnya.
Gea meletakkan cangkir kopi di meja, kemudian kembali menggerakkan jari-jarinya di atas tuts keyboard. Beberapa menit berlalu, ponselnya berdenting satu kali. Dia melongok, melihat layar yang menyala, kemudian meraih ponsel boba yang berada di atas meja.
Itu pesan dari pemilik apartemen.
Aletta: Aku tak pulang. Anak kucing merengek minta ditemani. Selamat tenggelam dalam tesis. Semoga berhasil^^
Support your favorite authors and translators in webnovel.com