webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · Cómic
Sin suficientes valoraciones
403 Chs

Chapter 206 - Investigasi

[PEMENANG DARI PERTANDINGAN INI ADALAH ROOKIE YANG MENJADI KUDA HITAM! NAGI SPRINGFIELD!]

Negi yang baru saja keluar dari arena pertandingan benar-benar merasa lega. Karena akhirnya ia bisa terbebas dari keramaian yang menyiksa. Ketenaran yang ia dapatkan sebagai seorang petarung bukanlah hal yang menyenangkan untuk dirinya, karena ia harus terus-menerus menjawab pertanyaan yang sama dari kru tv yang mewawancarai dirinya. Dan itulah alasan mengapa tadi bertarung sendirian, karena Kotarou sudah merasa muak dengan semua pertanyaan yang para reporter tanyakan kepada dirinya.

"Yo, Negi-Sensei," Kata Kazumi yang sudah menunggu Negi di ujung lorong yang mengarah ke luar arena. "Selamat atas kemenanganmu yang ke tujuh belas."

Kazumi melemparkan botol plastik berisi air, kepada Negi yang terlihat berkeringat.

"Terimakasih Kazumi-san," Kata Negi sambil menangkap botol yang dilemparkan Kazumi kepadanya lalu meminum air yang ada di dalamnya. "Bagaimana dengan taruhan yang kau pasang untukku, apakah kau berhasil mendapatkan uang yang banyak."

"Sekitar dua puluh ribu sampai tiga puluh ribu Drachma, tidak sebanyak yang biasa kudapatkan karena Kotarou tidak ikut bertarung denganmu, Sensei," Kata Kazumi sambil memperlihatkan uang yang ia dapatkan kepada Negi. "Tapi uang ini cukup untuk uang makan selama beberapa hari."

"Yah, karena jumlah orang yang harus kita beri makan ada cukup banyak, sih," Kata Negi sambil menghela nafas. "Uang yang diberikan oleh Shirou-Nii jumlahnya lumayan banyak, tapi uang itu adalah modal yang akan kita gunakan untuk mencari teman-teman kita yang belum ditemukan jadi uang itu sama sekali tidak boleh digunakan."

"Sigh, di saat seperti ini Shirou-kun malah pergi ke tempat lain, dan dia bahkan tidak memberitahu kita kemana dia pergi!" Kata Kazumi sambil menghela nafas dengan wajah yang terlihat kecewa. "Aku benar-benar ingin tahu ada dimana dia saat ini."

Di tempat tinggal Rakan, Shirou yang sedang bermesraan bersama dengan Rin tiba-tiba saja bersin. Membuat ciuman yang baru saja akan ia lakukan dengan Rin menjadi gagal.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di atas atap rumah instant yang Shirou buat, tempat Negi, Kotarou dan yang lain tinggal di Granicus. Negi, Chachamaru, Kotarou, Kazumi, Sayo dan Chisame sudah berkumpul untuk membicarakan tindakan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya untuk mencari teman-teman mereka yang masih menghilang.

"Negi-Sensei selamat atas wawancara live yang tadi kau lakukan, kau terlihat benar-benar professional ketika menjawab pertanyaan yang diajukan oleh kru tv itu," Kata Sayo.

"Kumohon jangan bicarakan hal itu dulu, Sayo-san," Kata Negi yang terlihat lelah. "Menjawab pertanyaan reporter tv itu, jauh lebih menguras stamina daripada semua pertarungan yang kulakukan."

"Para fans dan wartawan adalah hal yang merepotkan makanya aku absen di pertarungan barusan," Kata Kotaro sambil menyeringai. "Karena aku malas kalau harus meladeni para wartawan yang menyebalkan itu!"

"Kau curang Kotarou! Karena kau tadi tidak ada aku harus diwawancarai sendirian! Apa kau tidak tahu betapa menyebalkannya para fans dan reporter itu!" Kata Negi sambil manyun. "Aku tidak suka menjadi terkenal! Menjadi terkenal itu hanya membawa banyak masalah!"

"Tapi menjadi terkenal dan menarik perhatian banyak orang adalah idenya Shirou-kun, supaya keberadaan kita bisa diketahui oleh teman-teman kita," Kata Kazumi yang tahu betapa menderitanya Negi karena menjadi tenar. "Dan kuharap pesan yang disampaikan oleh Shirou-kun kemarin bisa didengar oleh teman-teman kita."

"Kurasa pesannya Shirou-kun bisa sampai, deh," Kata Chisame yang saat ini masih berwujud anak kecil. "Ditambah dengan Negi-Sensei yang menjadi tenar karena memakai nama dari ayahnya, kurasa semua anggota dari Ala Alba yang menghilang bisa tahu dimana kita saat ini. Dan dengan begini tahap kedua dari rencananya Shirou-kun sudah terlaksana dan kita tinggal menunggu hasilnya saja."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Kalau begitu saat ini akan kuberitahukan kepada kalian semua hasil dari investigasi yang kulakukan bersama dengan Sayo selama seminggu terakhir," Kata Kazumi sambil membuka buku memo miliknya. "Sebelas gateport yang ada di seluruh Mundus Magicus sudah dihancurkan oleh musuh yang menyerang kita di gateport Megalomesembria. Dan karena itu jalan kita untuk pulang ke dunia nyata sudah tertutup karena butuh waktu dua atau tiga tahun supaya bisa diperbaiki."

"Itu memang berita yang amat buruk untuk kita, tapi kau sudah menemukan sesuatu bukan selama kau dan Sayo melakukan investigasi," Kata Chisame sambil tersenyum kepada Kazumi. "Sesuatu yang bisa membawa kita kembali ke dunia nyata."

"Kota yang ditinggalkan, Ostia," Kata Kazumi dengan wajah yang serius. "Ibukota kuno dari kerajaan Vespertatia yang memiliki pemandangan yang sangat indah, hancur karena perang besar dua puluh tahun yang lalu dan saat ini kota Ostia hanya digunakan sebagai tempat rekreasi saja. Di kota kuno itu ada reruntuhan dari gateport yang masih aktif, musuh kita tidak menyerang tempat itu. Jadi kita masih menggunakan Gateport di Ostia."

"Syukurlah kalau kita sudah menemukan jalan pulang!" Kata Negi dengan wajah yang terlihat lega. "Aku benar-benar merasa kuatir kalau kita semua harus menunggu selama tiga tahun hanya untuk bisa kembali ke dunia nyata."

"Kita juga sangat beruntung karena puncak dari turnamen beladiri yang kuikuti bersama dengan Negi akan diadakan di Ostia," Kata Kotarou. "Jadi sambil mengikuti turnamen beladiri, kita semua juga bisa pulang ke Mahora."

"Tapi Shirou-Sama berkata kepadaku kalau kita semua harus sangat berhati-hati," Kata Chachamaru. "Karena ia merasa kalau kemungkinan besar musuh yang harus kita lawan menjadikan reruntuhan gateport yang ada di Ostia sebagai markas mereka."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di depan kota Granicus di saat yang sama ketika Negi dan yang lain sedang mengobrol.

"Ufufufu akhirnya aku bisa sampai juga ke Granicus, setelah berjalan tanpa arah tujuan selama lebih dari dua puluh hari!" Kata Nekane yang sebelumnya sudah pergi ke Mundus Magicus sebelum Shirou dan Negi menggunakan jalur ilegal dan karenanya ia malah tersesat di sebuah hutan misterius yang dipenuhi oleh slime pemakan pakaian. Dan karena itu saat ini baju yang dipakainya compang camping juga berlubang. "Aaah untung saja aku sempat melihat siaran pertandingannya Negi di TV, Negi kecil memang imut dan menawan tapi Negi remaja jauh lebih baik lagi! Tunggu aku Negi! Onee-chan akan segera menemuimu."

Di kamar tempat Ako, Natsumi dan Akira menginap. Ako sedang menonton siaran ulang dari salah satu pertandingannya Shirou. Ia melihat ke arah layar TV dengan wajah yang memerah dan nafas yang berat. Ia benar-benar sudah jatuh cinta sepenuhnya kepada Shirou dalam wujud Alexander. Sampai-sampai selama seminggu terakhir hal yang ia lakukan selain tidur, mandi, makan dan ke toilet, ialah menonton pertandingannya Shirou.

Akira dan Natsumi sampai dibuat kuatir karena kelakuan Ako selama seminggu terakhir. Mereka berdua sudah memaksa Ako untuk melakukan hal lain, tapi Ako menolak ajakan mereka. Dan kembali menonton pertandingannya Shirou.

"Hei, Akira-san apa kita tidak dapat berbuat apapun untuk membuat Ako berhenti menonton siaran ulang dari pertandingannya Alexander-san?" Tanya Natsumi dengan nada suara yang penuh dengan kekuatiran.

"Sigh, percuma Natsumi, percuma," Jawab Akira yang terlihat sudah pasrah dengan semua yang terjadi. "Aku sudah mencoba berbagai macam cara untuk membuat Ako berhenti tapi semuanya percuma, mungkin yang bisa membuat Ako berhenti cuma Alexander-san yang saat ini sedang pergi entah kemana."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Haruna Saotome, yang datang ke Mundus Magicus tanpa memiliki uang sedikit pun. Saat ini sedang menjadi sketch artist yang membuat sketsa dari wajah orang yang menjadi kliennya. Uang yang Haruna hasilkan memang tidak seberapa. Tapi jumlahnya cukup untuk supaya ia tetap bisa bertahan hidup. Tapi tidak cukup untuk biaya perjalanan ke Ostia yang sangat mahal. Karena itu saat ini Haruna cuma bisa pergi ke Ostia sambil berjalan kaki atau meminta tumpangan ke kendaraan apapun yang lewat di depannya. Dunia sihir adalah tempat yang berat untuk bertahan hidup, dunia nyata yang nyaman dan tidak seberbahaya Mundus Magicus adalah dunia yang lebih baik untuk Haruna yang tadinya ingin tinggal secara permanen di Mundus Magicus.