webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · Anime & Comics
Not enough ratings
387 Chs

Chapter 207 - Kebimbangan Negi

Ketika Jacobus Rakan atau yang lebih dikenal sebagai Jack Rakan melihat Shirou untuk pertama kalinya, ia langsung yakin kalau Shirou adalah keturunan dari Nagi. Karena kemiripan mereka yang begitu luar biasa, satu-satunya hal yang membedakan mereka berdua hanyalah mata sipitnya Shirou yang merupakan ciri khas dari orang Asia Timur.

Tapi walaupun mereka berdua adalah ayah dan anak. Rakan tahu kalau sifat mereka benar-benar jauh berbeda, bagi Rakan Nagi adalah pria yang lebih mengandalkan ototnya dan insting bertarungnya daripada mengandalkan otaknya di saat bertarung. Sedangkan Rakan bisa melihat kalau Shirou adalah orang yang bisa menggunakan otak dan instingnya ketika bertarung, sesuatu yang bahkan tidak bisa ia miliki sebagai salah satu petarung terkuat di dunia.

Dan saat ini ketika Shirou berada tepat di hadapannya, Rakan memiliki keinginan untuk menantang Shirou bertarung. Untuk mengetahui seberapa kuat sebenarnya Shirou itu. Apakah dia sudah sudah mencapai level kekuatannya dan Nagi, atau dia masih berada satu tingkat di bawah dirinya? Itulah hal yang sangat ingin ia ketahui saat ini.

Tapi Rakan menahan keinginan bertarungnya itu dalam-dalam, karena ia tahu saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk bertarung dengan Shirou, seberapa pun besarnya keinginan bertarungnya. Masih ada hal penting lain yang saat ini harus diselesaikan oleh anggota Ala Rubra yang tersisa, masalah yang sama sekali belum sempat mereka selesaikan di masa lalu.

Cosmo Entelecheia, kelompok teroris yang dibuat oleh penyihir permulaan Ialda Baoth untuk membuat manusia jatuh ke dalam mimpi massal. Supaya Ialda yang memiliki kemampuan untuk merasakan semua rasa perasaan negatif dari semua manusia bisa mengakhiri penderitaan yang ia rasakan akibat kemampuannya itu.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di malam hari, tepat delapan jam setelah Negi menyelesaikan pertandingan yang ia lakukan. Di tengah kerumunan orang dalam jumlah orang banyak yang sedang berjalan di tengah kota Granicus yang selalu ramai, Negi sedang berjalan dengan pikiran yang dipenuhi dengan kekuatiran. Ia hanya pernah sekali berhadapan dengan Fate Averruncus di Kyoto, dan Negi tahu kalau Fate Averruncus adalah musuh yang sangat kuat dan level kekuatan yang saat ia miliki sama sekali belum menyamai level kekuatannya Fate.

Dan hal itulah yang membuat dirinya kesal, Shirou kakak lelakinya sudah berhasil mengalahkan Fate Averruncus dan di momen kedua Shirou berhadapan dengan Fate kakaknya berhasil menahan Fate yang datang bersama dengan rekan-rekannya dan berhasil kabur tanpa terluka. Negi ingin level kekuatan yang ia miliki mencapai level yang sama dengan levelnya Shirou, agar ia bisa melindungi orang-orang yang berharga bagi dirinya.

Hanya saja Negi mengerti kalau bakat beladiri yang ia miliki sama sekali tidak setara dengan Shirou ataupun ayahnya, jadi untuk bisa mencapai level kekuatan Shirou ataupun Nagi dalam waktu yang singkat Negi harus mencari suatu cara, yang memungkinkan dirinya bisa mencapai level tertinggi dalam waktu yang sebentar walaupun ia tahu kalau ada harga yang sangat mahal untuk dibayar kalau ia menginginkan kekuatan yang besar dalam waktu yang singkat.

'Kekuatiranku mengenai Fate Averruncus sama sekali tidak bisa kuhilangkan dari dalam hati dan pikiranku,' Sambil berjalan di tengah keramaian, dalam wujud remajanya. Negi sedang berpikir keras mengenai identitas asli dari Fate Averruncus. 'Siapa sebenarnya Fate Averruncus? Apa yang sebenarnya dia inginkan? Kurasa merusak Gateport hanyalah salah satu tujuan dia dan anggota kelompoknya.'

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

'Satu-satunya Gateport yang tersisa ialah Gateport yang berada di reruntuhan Ostia, yang dipercaya oleh Shirou-Nii sebagai markas dari Fate dan anak buahnya, dan kalau suatu saat nanti dia muncul di hadapanku dan Shirou-Nii tidak ada, aku akan berada dalam masalah yang sangat besar! Aku yang sekarang nggak akan bisa menang melawannya ataupun mengimbanginya, tapi bagaimana caranya agar diriku bisa mencapai levelnya Shirou-Nii dengan cepat! Apa sebenarnya yang kurang dari diriku!'

Flashback ke dua hari sebelumnya ketika Negi dan Kotarou sedang melakukan pertandingan di arena.

[NAH! APAKAH NAGI SANG KUDA HITAM MEMANG KETURUNAN DARI SANG PAHLAWAN ATAU DIA MEMANG SANG PAHLAWAN ITU SENDIRI!? DIA ADALAH ORANG YANG MENJADI BAHAN PEMBICARAAN DI DUNIA BELA DIRI DENGAN BERBAGAI MACAM DUGAAN DAN GOSIP!]

"Kotarou mengenai pembicaraan kita yang waktu itu," Kata Negi yang menghindari tusukan pedang dari musuhnya sambil mengobrol dengan Kotarou. "Mengenai kekuranganku yang menghalangiku untuk menjadi kuat."

"Hmm? Memangnya kenapa dengan kekuranganmu itu Negi?" Tanya Kotarou sambil memukul musuhnya sampai terjungkal ke belakang.

"Sebagai seorang petarung, aku berpikir kalau bisa bertambah kuat dengan cara bertarung dan menambah pengalamanku," Jawab Negi yang sekarang menendang pedang musuhnya lalu mendorong musuhnya menggunakan telapak tangannya. "Tapi meski sudah bertarung cukup banyak dan pengalamanku sudah bertambah, aku merasa kalau aku sama sekali tidak bertambah kuat sama sekali, seperti ada yang kurang dari diriku."

"Ah, begitu, kau akhirnya menyadari kalau kau kekurangan suatu hal agar kau bisa bertambah kuat," Kata Kotarou yang sudah berhasil mengalahkan musuhnya. "Benar juga hal yang kurang dari dirimu untuk menjadi kuat, mungkin insting bertarung, kebodohan dan jurus pamungkas?"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Insting bertarung, kebodohan dan jurus pamungkas? Apa maksudmu sih Kotarou aku sama sekali nggak mengerti perkataanmu yang barusan?" Tanya Negi yang kebingungan dengan ucapannya Kotarou tepat ketika ia juga sudah mengalahkan lawannya.

"Apa kau nggak menyadari Negi, kalau insting bertarung, kebodohan dan jurus pamungkas adalah hal yang sangat penting bagi seorang petarung untuk bisa menjadi kuat!" Jawab Kotarou. "Terutama jurus pamungkas! Kalau menurut shonen manga yang kubaca kalau seorang petarung tidak memiliki jurus pamungkas, dia tidak pantas menjadi seorang pendekar atau petarung."

"Masa kau menyarankan cara untuk menjadi kuat menggunakan shonen manga yang kau baca sebagai referensi!" Teriak Negi yang terlihat kesal. "Apa kau sudah tidak waras!"

"Hei jangan menghina ideku dong! Aku bisa jadi sekuat sekarang berkat ide latihan yang kuikuti berdasarkan Shonen manga!" Kata Kotarou yang merasa kesal dan terhina dengan ucapannya Negi. "Lagipula apa kau lupa kalau Asuna-Nee-san dan juga ayahmu adalah tipe orang yang menjadi kuat berkat kebodohan dan insting mereka! Jadi jangan meremehkan ideku!"

"Shirou-Nii tidak bodoh seperti ayahku ataupun Asuna, tapi dia bisa menjadi petarung yang sangat kuat," Teriak Negi. "Ia bahkan bisa mengalahkan Fate Averruncus dan Albiero-san yang memiliki kekuatan setara dengan ayahku!"

"Sigh jangan samakan Shirou-Nii-san dengan ayahmu atau Asuna-Nee-san, karena Shirou-Nii memiliki level bakat yang sangat berbeda dari mereka berdua," Kata Kotarou. "Dia adalah seseorang yang termasuk ke dalam jenius level dewa yang jumlahnya sangat sedikit di dunia ini!"

"Jenius level dewa?" Kata Negi dengan wajah yang terlihat kebingungan. "Apa maksudmu dengan mengatakan kalau Shirou-Nii adalah jenius level dewa Kotarou, aku benar-benar tidak mengerti!?"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Terkadang aku bingung apakah kau ini jenius atau bodoh Negi," Kata Kotarou sambil menepuk wajahnya karena merasa kesal dengan Negi. "Maksudku ialah Shirou-Nii-san itu tipe jenius dalam pertarungan dan bela diri yang jumlahnya hanya dua atau tiga orang di dunia ini, dan saking jeniusnya, Shirou-Nii-san bisa mempelajari tehnik beladiri apa pun dengan sangat cepat, dan dia juga bisa bertambah kuat dalam waktu singkat hanya dengan sedikit latihan. Setahuku Shirou-Nii-san adalah satu-satunya jenius level dewa yang ada dan pernah kulihat."

"Eeeh! Shirou-Nii adalah tipe orang yang seperti itu!?" Kata Negi yang terlihat kaget. "Kok aku sama sekali nggak menyadarinya, ya?"

"Aaaaah begini deh kalau kau cuma jenius secara literatur, kau jadi kesulitan memahami hal yang berada di luar hal-hal yang kau kuasai," Kata Kotarou sambil masih menepuk wajahnya. "Asuna-Nee-san saja menyadari bakatnya Shirou-Nii-san! Dalam hal yang berhubungan dan pertarungan kemampuan pemahamanmu benar-benar biasa saja Negi!"

Di bangku penonton, Rakan yang datang untuk melihat langsung seberapa hebat kemampuan Negi, langsung merasa kecewa dengan apa yang ia lihat.

"Hmm, bocah itu cukup lumayan untuk ukuran orang biasa," Kata Rakan. "Tapi sayangnya ia lebih mirip dengan Arika daripada Nagi, ia sama sekali tidak mewarisi bakat bertarungnya Nagi. Tapi mungkin kalau dia sedikit kuberi dorongan dia bisa menjadi lebih kuat dari dirinya yang sekarang!"