Jeanna pergi ke penatu petang itu dengan mobil Rain yang sudah tergores dan penyok di sana-sini. Itu pun, dengan Rain duduk di sebelahnya juga. Jeanna melirik Rain dan pria itu berkata,
"Lihat jalannya kecuali kau ingin membunuh kita berdua."
Jeanna langsung memusatkan fokus ke jalan di depannya. Mereka sudah keluar dari gerbang apartemen Rain hampir satu jam yang lalu, itu pun Jeanna menyerempetkan mobil Rain di pagarnya. Namun, setelah satu jam, Jeanna belum juga tiba di penatu.
Jika Jeanna naik angkutan umum, dia hanya memerlukan tiga puluh atau empat puluh menit untuk tiba di penatu itu. Namun, karena Jeanna menjaga kecepatannya untuk tetap di angka aman …
"Bangunkan aku begitu kita sampai," Rain berkata. "Kurasa, dari penatu kita bisa langsung berangkat ke luar kota."
Terkutuklah pria itu dan mulut penuh sarkasmenya. Jika bukan karena Jeanna menyukainya, sudah Jeanna tabrakkan mobil ini ke tiang-tiang di pinggir jalan sejak tadi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com