Begitu Rain masuk ke ruang kerja papanya, papanya yang duduk di kursi kerjanya, langsung berdiri dan menghampiri Rain, lalu memeluknya.
"Kau benar-benar membuat Papa khawatir setengah mati, Rain," ucap papanya.
"Maaf, Pa," Rain berkata pelan. "Tapi, saat itu situasinya cukup berbahaya dan aku tidak mungkin pergi tanpa meninggalkan pesan apa pun pada Papa mengenai situasi di sekitar Carol."
Papanya menghela napas dan melepaskan pelukan. "Kau sudah cukup berada dalam bahaya tanpa melakukan hal seperti itu, Rain," tandas papanya. "Bukankah Papa sudah bilang padamu, jika kau terus menciptakan keberuntungan seperti itu untuk Carol, kaulah yang akan celaka. Tapi, apa yang kau lakukan? Kau malah menjadi pengawal bayangan Carol. Apa kau tahu betapa berbahayanya itu untukmu?"
"Tapi, aku tak bisa diam saja ketika tahu bahaya apa yang mengancam Carol," balas Rain. "Meski, kemarin aku cukup ceroboh hingga tak menyadari jika itu adalah jebakan untukku."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com