"Kaulah alasanku," Rain berkata dengan tatapan tepat ke mata Jeanna. "Hingga beberapa waktu lalu, aku hanya berpikir untuk mengakhiri semua ini. Mengakhiri semua perang ini. Dan juga … mengakhiri hidupku sendiri."
Jeanna tampak terkejut. "Rain …"
Rain memeluk Jeanna. "Setelah apa yang terjadi pada mama Carol, pada papaku dan Carol, dan terakhir … pada ibuku …" Rain mengernyit, "aku merasa begitu kosong. Itu adalah kekosongan yang tak akan pernah bisa kuisi dengan apa pun juga. Karena itu adalah rasa bersalahku. Dan kupikir, setelah semuanya berakhir, aku tak akan punya alasan untuk tetap ada di sini. Jika aku harus hidup dengan kekosongan itu, aku lebih baik mengakhiri semuanya. Termasuk … hidupku sendiri. Dengan begitu, mungkin aku tidak akan merasa kosong dan hampa lagi."
"Oh, Rain …" Jeanna menangis di pelukan Rain.
"Tapi, aku tidak ingin melakukan itu lagi, Jeanna, bahkan meski aku harus hidup dengan kekosongan dan kehampaan itu selamanya," ungkap Rain. "Karena kau."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com