Ketika Jeanna bangun, hal pertama yang dilihatnya adalah Rain yang berbaring miring dengan tangan menyangga kepala dan tatapan tertuju pada Jeanna.
"Kau sudah bangun?" tanya pria itu.
Jeanna mengerjapkan mata, mengangguk.
"Apa kau lapar?" tanya Rain.
Jeanna menggeleng. "Haus."
Rain merentangkan tangan ke meja samping tempat tidur, lalu memberikan sebotol air minum pada Jeanna.
"Kau sebaiknya mulai sekarang hanya minum dari botol saja," ucap Rain tiba-tiba.
Jeanna berusaha duduk sembari memegangi selimut di bagian depan tubuhnya. "Kenapa, Pak?" Jeanna menerima botol dari tangan Rain yang sudah dibuka pria itu. Jeanna baru saja akan meneguk air yang sudah di mulutnya ketika Rain menjawab,
"Untuk menghemat gelas. Kau terlalu sering memecahkan gelas."
Jeanna seketika terbatuk karena tersedak.
"Lihat, kan? Jika kau membawa gelas, kau pasti sudah menjatuhkannya," celetuk Rain.
Memangnya, dia pikir, gara-gara siapa Jeanna seperti ini?
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com