Rain sudah akan berlari pergi untuk menjauh dari mimpi buruk itu, tapi kemudian ia merasakan tangan kecil menggenggam tangannya. Rain menunduk dan melihat Carol kecil tersenyum lebar padanya. Tangan gadis itu memegangi tangan Rain.
"Kakak," panggil Carol.
Rain mengernyit. Kapan terakhir kali Carol memanggilnya seperti itu, dengan ekspresi seperti itu di wajahnya?
"Carol …"
"Aku senang karena bisa pergi piknik bersama Kakak," ucap gadis itu riang.
Lalu, tangan kecilnya menarik Rain. Di depan sana, Rain melihat mama Carol dan papa mereka sudah duduk di atas tikar piknik. Mereka melambaikan tangan pada Rain dan Carol. Sementara Carol membalas lambaian tangan mereka, Rain hanya bisa tercengang.
Apa-apaan ini?
Mimpi?
Sial. Mimpi ini terlalu indah. Membuat Rain tidak ingin bangun. Jika memang ini mimpi … Rain ingin tetap di sini saja.
Namun, ini memang mimpi. Mimpi yang tak pernah bisa menjadi nyata bagi Rain.
"Rain, Mama memasak makanan kesukaanmu," ucap mama Carol.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com