Rain kembali tersentak bangun karena mimpi buruknya. Namun, ia merasakan tangan hangat yang melingkupi tangannya. Rain menunduk dan melihat tangan Jeanna menggenggam tangan Rain. Sementara, pemilik tangan itu duduk sisi tempat tidur dengan mata terpejam dan kepala terangguk-angguk karena kantuk.
Rain mengernyit. Ah, sial. Matanya masih terasa berat. Begitu pun seluruh tubuhnya. Ia bahkan tak bisa menyentakkan tangan gadis ini. Rain tak punya pilihan lain.
Ketika ia kembali ke kegelapan, ia menggenggam tangan itu erat. Berharap tangan itu tetap di sini ketika Rain membuka mata lagi. Berharap tangan itu tetap menggenggam tanganya seperti ini ketika Rain kembali keluar dari kegelapan menyesakkan ini.
***
Jeanna terbangun merasakan genggaman di tangannya. Jeanna menunduk dan melihat tangan Rain menggenggam tangannya erat. Jeanna menatap wajah Rain, tapi pria itu masih memejamkan mata. Dia mengernyit, seolah menahan sakit.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com