"Omong-omong," Archie menatap sekeliling, "apakah ada makanan? Aku kelaparan." Archie lantas berdiri dan pergi ke dapur, seolah ini adalah rumahnya sendiri. "Kenapa kau tidak menyiapkan apa pun untuk tamumu? Aku datang kemari dalam keadaan perut kosong, berharap ada sesuatu seperti barbeque …"
"Kau berharap terlalu banyak," sengit Rain.
"Aku tahu," balas Archie. Dia tiba-tiba berhenti di meja makan dan menoleh ke meja. "Tapi … siapa yang memasak?"
Rain mengernyit dan langsung berdiri.
"Sepertinya ada makanan enak. Akan kumaka–"
"Itu makan malamku," sambar Rain cepat.
Sebenarnya, Rain tadi sudah makan dan dia juga sudah melihat masakan Jeanna, tapi tak menyentuhnya sedikit pun. Namun, melihat Archie mengincar masakan Jeanna, rasanya menyebalkan juga.
"Kau juga belum makan malam?" tanya Archie kaget.
"Belum," dusta Rain.
"Baiklah, ayo makan malam bersama." Archie bahkan sudah mengambil tempat lebih dulu di meja makan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com