webnovel

MANTAN TERINDAH !

Amanda baru saja dikhianati kekasihnya Arman, sampai akhirnya bertemu Andrian tanpa sengaja, dia adalah seorang bad boy, suka balapan motor liar dan punya masalah dengan keluarganya ... akhirnya jatuh cinta, sayang tidak di setujui oleh kedua orang tua Amanda ... dengan Andrian merasa nyaman dan keluar dari zona nyamannya sebagai perempuan pendiam dan pemalu ... sampai sebuah tragedi memisahkan mereka berdua ...

pangeran_Biru · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
39 Chs

Andrian dan Melissa

Keesokan harinya Andrian bangun pagi dengan wajah berseri dan rapi. Dia pun turun dan dibawah bertemu dengan keluarganya yang sedang sarapan pagi. Semua terkejut karena tidak biasanya Andrian bertemu keluarganya terutama kedua orang tuanya kecuali Wahyu.

"Tumben, kamu bangun pagi ?" tanya mamanya melirik putra petamanya itu yang selalu bikin masalah karena kenakalannya.

"Pagi mah, pah ! biasa kuliah pagi !" jawabnya singkat kemudian duduk dan ikut sarapan. Tak lama mamanya menyenggol tangan suaminya yang sedang membaca koran dan melirik ke arah istrinya yang menatapnya cukup tajam. Papa nya Andrian menurunkan koran dan melipatnya.

"Kemarin, kamu kemana ? dari pagi sampai malam baru pulang !" ujar Papa.

"Biasa Pah !" jawab Andrian kembali singkat sambil menyuap nasi goreng buatan bi Sumi.

"Ikut balapan motor lagi ?" papanya seperti menyindir.

"Ya begitulah ! nih buat mama !" Andrian mengeluarkan uang 3 juta dan menaruhnya di meja. Membuat semua tertegun.

"Apa ini ?" tanya mamanya pada Andrian.

"Uang hadiah mah ! balapan motor ! dapet 5 juta sih !" jawab Andrian.

"Mama kan sudah bilang jangan seperti lagi ! kamu ngerti engga sih ! kalau kamu celaka gimana ? kalau di tangkap polisi juga gimana ?" mamanya kelihatan marah.

"Iya mah, Andriah selalu hati-hati kok ! Yu, aku nebeng mobilmu ya ?" Andrian melirik Wahyu dan diangguki adiknya itu.

"Emang motor kamu kemana ?" tanya papanya.

"Di rumah teman ! yuk nanti kita terlambat !" Andrian berdiri dan mencium kening mamanya dan salim pada papanya, mereka terdiam tidak mengatakan apapun, Wahyu pun melakukan hal yang sama dan mereka pun pergi.

"Papa ini bagaima sih ! dari tadi diem aja ! coba lihat kelakuan Andrian !" Istrinya Dewi terlihat sebal melihat tingkah suaminya.

"Yang penting kan dia baik-baik saja !" jawab suaminya santai.

"Susah ya kalau ngomong sama papa !" Dewi hanya cemberut melihat reaksi suaminya pak Hendrawan seperti itu,

"Iya, nanti papa bicara pribadi dengan Andrian ! mah, papa berangkat dulu ya !" Pak Hendrawan pamitan untuk pergi ke kantor. Bu Dewi hanya diam aaja.

-----------

Sementara itu, Andrian dan Wahyu sedang berada di mobil menuju rumah Bobby untuk mengambil motor yang dibawanya kemarin malam.

"Yu, gue dengar elu masuk tim basket kampus ?" tanya Andrian kepada adiknya.

"Iya, awalnya sih engga mau, tapi karena diajak temen akhirnya ikutan !" jawab Wahyu.

"Oh, masuk tim mana ?"

"Masih tim junior !" mereka bedanya dua tahun, harusnya Andrian masuk ke tahun ketiga kuliah. keduanya masuk universitas yang sama hanya beda jurusan.

"Bang siapa sih cewek itu ?" tanya Wahyu tiba-tiba.

"Maksudnya ?"

"Itu yang di pesta, baru kali ini abang salah tingkah begitu ! biasanya abang kalau begitu lagi jatuh cinta !" ujar Wahyu agak heran dengan tingkah laku abangnya tadi malam.

"Entah lah !" hanya itu jawaban Andrian. Wahyu tahu dan menyadari hal itu.

Mereka pun tiba di rumah Bobby, Andrian meminta Wahyu duluan pergi. Bobby seperti biasa masih tidur pagi ini, Andrian hanya membawa motor saja.

Sebelum ke kampus ia ke bengkel bang Togar untuk memenuhi janjinya dan menberikan sisa uang kepadanya, ia pun menuju kampus. Pagi itu cukup ramai Andrian tidak langsung masuk kelas dia malah nongkrong dengan yang lain. Bel pun berbunyi menandakan masuk kuliah begitu pun dengan Andrian yang sedikit malas.

Kuliah pun sudah selesai, Andrian menuju kantin untuk makan, di perjalanan dia bertemu Melisa.

"Hai, mau kemana ?" tanyanya sambil melambai tangannya. Tapi Andrian tak perduli dia pun sampai di kantin dan memesan Bakso kesukaannya.

"Bang pesen bakso satu !"

"Dua bang yang satu mi kuningnya banyak dan pedes !" Ternyata Melisa mengikutinya. Andrian sudah duduk di bangku, Melisa menyusulnya duduk di sampingnya, semua orang menatap mereka dengan berbisik-bisik tapi keduanya tidak perduli.

"Minumnya apa ?" tanya seorang pelayan sambil membawa dua mangkuk mi pesanan.

"Es teh !"

"Aku es Jeruk satu ya !"

mereka pun makan dengan lahap, Melisa melirik ke arah Andrian dia sudah tahu semuanya tentang dia. Terkenal karena bad boy nya tapi harus di akui walau sikapnya begitu tak bisa dipungkiri wajahnya yang tampan dan gagah setiap wanita pasti ingin menjadi pacarnya. Tanpa sadar tangan Melisa mengusap sudut bibir Andrian, tentu saja dia terkejut,

"Sorry, ada seledri yang nempel !" Melisa tersenyum, tentu saja tingkahnya membuat semua orang bergosip tentang keduanya. Andrian mengusapnya sendiri dan pergi sambil melempar sejumlah uang dan memberi kode kepada penjual bakso yang hanya mengangguk. Sementara Melisa tidak perduli dengan penolakan Andrian.

Andrian menuju tempat parkir untuk pulang, tapi motornya berhenti tepat di samping Amanda yang sedang menunggu seseorang. Andrian memberikan helm dan mengajaknya pulang tapi di tolak olehnya. Andrian memperhatikan kemana Amanda pergi ternyata di jemput sopirnya, dan setelah itu pergi.

---------------

Beberapa waktu kemudian Andrian menerima telpon dari seseorang, awalnya tidak perduli tapi akhirnya membalas telpon ternyata itu perbuatan Melisa.

"Apa sih mau elo ?" tanya Andrian kesal.

"Hanya satu, gue minta kita kencan bersama ! setelah itu gue enggak akan mengganggu elu lagi !" jawab Melisa, Andrian terdiam.

"Oke, hanya kali ini setelah itu, jangan harap elu macam-macam sama gue !" akhirnya menyetujui rencana Melisa.

"Tentu sayang, kalau begitu jemput aku ya ! aku kasih alamatnya !" sahut Melisa sambil tersenyum penuh kemenangan.

Dan pada malam minggu Andrian pergi menjemput Melisa, dia hanya menunggu di mobil. Tak lama dia pun keluar dengan wajah cantik mempesona dengan dress sedikit ketat.

"Hai sayang nunggu lama ya !" sapanya sedikit manja dan centil kemudian duduk di samping Andrian di depan.

"Kita kemana ?" tanya Andrian cuek sambil menjalankan mobilnya.

"Terserah, kemanapun kamu bawa aku ikut saja !" jawab Melisa sambil mempermainkan rambutnya.

Mereka pun pergi kesebuah mall yang sering dikunjungi anak muda untuk hang out baik dengan teman ataupun bersama pacar. Melisa meminta Andrian berjalan-jalan dahulu di mall dia memeluk mesra lengan Andrian. Tanpa di sadari Andrian melihat sesosok yang di kenalnya, itu adalah Amanda ! tapi ia tidak sendiri tapi bersama Mira dan dua cowok.

Andrian pun mulai mengikuti mereka tapi tidak mencolok agar Melisa tidak curiga, kali ini masuk bioskop setelah Amanda keluar sementara dia membiarkan Melisa masuk ke toko sebelah.

"Kamu mau nonton sayang ?" Melisa masih menempel ke tubuh Andrian ketika masuk bioskop. Dia hanya mengangguk.

"Film ini kayaknya bagus deh !" Melisa menunjuk sebuah film, Andrian menduga film ini menjadi incaran Amanda dan teman-temannya.

"Kalau begitu kita makan dulu ya ?" Andrian pun mengangguk dan keduanya menuju tempat makan di lantai Atas.

Melisa yang memilih makanannya, mereka masuk ke restoran Jepang. Sebenarnya Andrian kurang begitu menyukai masakan jepang. Bukan tidak suka sih tapi kadang-kadang saja.

Selama makan Melisa lebih banyak berbicara di banding dirinya, Andrian justru memikirkan Amanda di otaknya sehingga kadang seperti melamun, menjawab Melisa pun hanya singkat saja.

Bersambung ...