Sejak menjalin hubungan dengan Arman, Amanda dilanda ketakutan kalau ketahuan mamanya dibanding dia di bully. Bagi Amanda sebenarnya sudah terbiasa di perlakukan seperti itu, dia sudah kenyang. Sejak SD sampai sekarang. hatinya tidak terlalu sakit karena dia berpacaran dengan Arman karena terpaksa bukan murni dari hatinya.
Dia tidak perduli, hanya satu sekarang ini usahanya menyebunyikan dari mamanya tapi untungnya saat ini dia sedang sibuk mengurus bisnisnya, sehingga tidak terlalu memperhatikannya. Tak terasa sudah 2 minggu ia menjalin pacaran, Amanda hanya melihat Arman berlatih bermain basket, setelah itu hang out dan pulang, seperti itu selama ini yang mereka lakukan sisanya setiap hari digosipin, di sindir hingga mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari para fans Arman dan Mia.
Walau terlihat mesra, tapi hatinya Amanda biasa saja tak ada getaran sama sekali. Banyak yang iri karena ia menjadi kekasih Arman yang populer, dan konon gosipnya ada sebagian wanita yang mau melakukan apapun untuk mendaparkan Arman termasuk berhubungan seks.
Suatu hari ia bertemu dengan perempuan yang pernah ditemuinya beberapa kali di bioskop dengan lelaki itu, dan juga dengan Mira. Ia menatapnya tajam dari ujung rambutnya sampai kaki.
"Tak heran banyak lelaki yang suka elo ! asal sedikit dirubah, elo menjelma menjadi bidadari tercantik di kampus ini mengalahkan yang lain !" ujar Melisa.
"Apa maumu sebenarnya !" Amanda bersikap waspada karena banyak gosip tak sedap mengenai Melisa yang dijuluki bad girl nya kampus ini. Melisa tersenyum.
"Elu engga tahu kan ? ada cowok yang benar-benar yang mencintai elo dengan tulus ! di banding cowok elu si Arman ! jangan elo liat dari tampangnya tapi dari hatinya ! termasuk elo sendiri, elo tidak cinta dengan dia tapi hanya pura-pura saja !" jawab Melisa, Amanda tertegun dari mana ia tahu tentang hal itu.
"Siapa lelaki itu aku tidak kenal ?" Amanda tidak tahu maksud Melisa.
"Serius ? astaga. jangan-jangan elo selama ini belum pernah pacaran ! elo emang cupu semuanya ya ?" Melisa tertawa sambil menggeleng, muka Amanda memerah.
"Elo itu cewek langka tahu engga ? pantes aja si Arman ngebet kedekatin elu yang ternyata masih polos dan perawan !" jelas Melisa. "Oke, gue kasih tahu adakah elu sering ketemu cowok beberapa kali dengan orang yang sama selama ini ? bahkan elu pernah menolaknya !" Melisa menatap Amanda. Amanda terkejut.
"Kalau begitu gue pergi ! bye !" Melisa tersenyum meninggalkan Amanda.
Masa sih cowok itu ... Andrian si bad boy suka padanya ! karena sikapnya selama ini biasa saja menurutnya. Tapi benar juga sih apa yang dikatakan Melisa kok dia tahu ya dia cuma pura-pura ? Amanda menghela nafas. Kemarin dia bertemu dengan Mia mantannya Arman dan sudah di duga benar.
Hari itu Amanda benar-benar di permalukan olehnya di hadapan semua mahasiswa waktu di kantin kampus bahkan rambutnya basah karena di siram. Tapi raut wajahnya yang dingin tidak berekpresi sama sekali tidak bergeming seperti patung, kata-kata Mia yang menyiratkan ke angkuhan dan kesombongan terlihat jelas seakan dia adalah ratu di kampus ini, ke anggunan dan kecantikannya sirna oleh amarah dan cemburu. Amanda tidak ingin melawan percuma.
"Sudah selesai ?" ujar Amanda dingin sambil berdiri dan pergi setelah Mia mengeluarkan semuanya, tanpa melihat siapa pun yang memperhatikan.
Di toilet dia membersihkan rambutnya yang lengket karena minuman, dan membasuh mukanya setelah itu mengeringkannya, di tatap wajahnya di cermin dan bertanya kenapa orang lain melakukan itu padanya. Setidaknya ini tidak lebih buruk dari dua yang pernah terjadi padanya dengan alasan yang sama, merebut pacar orang ! Menyebalkan ...
------------
Arman pacar Amanda sedang nongkrong bersama gengnya pemain basket sampai akhirnya dia diberitahu oleh teman yang lain tentang marahnya Mia pada Amanda.
"Cie man, elu direbutin tuh ! sama istri pertama dan kedua !" canda temannya semua pada tertawa.
"Biarin aja deh ! gue enggak ambil pusing ! " jawab Arman santai.
"Elu suka Amanda karena dia polos dan masih perawan ya kan !" ujar yang lain. Arman hanya tertawa.
"Oh jadi begitu ya ? Bagus !" terdengar suara perempuan mendadak semua terdiam di hadapan Arman berdiri seorang gadis cantik ternyata Mia.
"Anu ... sayang itu hanya candaan mereka saja !" Arman pun berdiri dan merangkul pundak Mia.
"Engga usah rangkul-rangkulan segala ! jadi kamu ke semua orang menganggap kita putus ? dan dengan seenaknya cari cewek lain ! eh denger ya cari cewek tuh yang sesuai jangan seperti dia ! dan asal tahu aja sayang ini belum selesai termasuk dengan kamu ! apa kamu lupa ?" Mia pun pergi sementara Arman tertegun.
"Tunggu dong sayang, ini bisa kita obrolkan !" rayu Arman. Mia menatap Arman dengan senyum sinis.
"Oke tapi setelah elo putus dari tuh cewe !" Mia pun pergi.
"Sialan !" Arnan mengumpat.
"Woi, Man ! makanya pacar tuh jangan banyak-banyak jadi ribet !" ledek yang lain sambil tertawa.
"Sialan lo pada !" semprot Arman.
Arman bertemu Mia jauh sebelum kuliah di mulai, kedua orang tua mereka berteman akrab. mereka bertemu pertama kali ketika masih SMU di sebuah pesta. Sejak dulu Arman memang aktif di olah raga dia anak kedua sementara kakak pertama perempuan. Arman anak manja dan mami karena dekat dengan nyokapnya semua permintaannya selalu dikabulkan.
Ternyata diam-diam keduanya di jodohkan oleh kedua orang tuanya, Arman dan Mia terkejut dan menolak hal itu. Tapi semua itu berubah ketika mereka masuk kuliah. Arman beberapa kali pacaran, pertama kali ketika kelas 2 SMP dan ketika kelas 3 pertama kali merasakan seks dengan kakak kelasnya cewek. Sejak itu setiap pacaran pasti melakukan itu atas dasar suka sama suka saja.
Mia tidak berbeda jauh Arman di manja oleh kedua orang tuanya, anak kedua dari dua bersaudara bedanya kakaknya laki-laki, dan lebih dekat dengan papanya, apapun yang diinginkannya pasti terkabul. Mia pun beberapa kali pacaran tapi dengan Arman membuatnya lebih dari segalanya.
Makanya dia tidak akan melepaskan Arman pada siapapun, bila dia macam-macam maka akan ada akibatnya. Dan Arman tahu itu jadi dia akan kembali ke pelukannya lagi. Mia tahu itu dan dia akan memberi pelajaran pada Arman dan juga Amanda !
Arman harus melakukan sesuatu sebelum terlambat, dia sudah punya rencana terhadap Amanda. Dan hari ini ia akan mengajak pergi Amanda berdua saja tidak dengan Dodi. Arman sangat senang karena Amanda tidak menolak. Awalnya dia mengajak Amanda jalan-jalan ke mall. Tanpa di ketahui Mia mengutus seseorang untuk mematai keduanya.
"Hallo, ini Mince eh maksudnya Maman ! aduh ne mereka sedang jalan-jalan di mall sekarang ! oke nanti gue hubungi lagi ya !" seorang lelaki gemuk dan gemulai mengikuti mereka dan memberi kabar pada Mia.
Setelah puas Arman dan Amanda pergi pulang, ternyata mereka mampir ke temannya karena mengadakan pesta. Amanda tidak bisa menolak ajakan Arman yang katanya hanya sebentar. mereka masuk ke sebuah rumah besar dan mewah dan memang banyak mobil seperti ada pesta.
"Hallo, ini gue lagi ne ! mereka sedang berada di rumah Sandi ! iya sepertinya sedang ada pesta gitu ne ! gue turun gitu ... oke ! bye !" lelaki gemuk itu turun.
Bersambung ...