Maya menutup pintu dengan kasar karena Marve sama sekali tidak memiliki pengertian sedikitpun padanya. Ia sudah sangat lelah dan sekarang ia masih harus membersihkan kamar yang lebih terlihat seperti gudang penyimpanan barang bekas.
"Dia benar-benar niat sekali menyusahkankku." Gerutu Maya, ya Maya bukanlah gadis bodoh karena apartemen ini adalah apartemen mewah dan tidak mungkin pihak manajement apartemen membiarkan penghuni masuk dalam keadaan apartement sekacau ini. Dengan menaikan kembali sapu tangan yang melingkar dilehernya untuk menutupi hidungnya agar tidak dimasuki debu, Mia mulai menata barang-barang yang letaknya tidak beraturan.
"Berat sekali.." Gumamnya saat mendorong sofa panjang untuk bersantai ke depan tempat tidur menghadap kearah televisi, ia mulai mengelap setiap perabotan sebelum akhirnya menyapunya dan mengepelnya.
Setelah selesai, Maya kemudian mengganti sprei tempat tidur Marve begitupun dengan tirainya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com