webnovel

LUKA DI SMA

Fiona. Gadis berusia 18 tahun yang cantik, berprestasi, dan menjadi kebanggaan keluarga serta teman-temannya. Sejak kecil ia bercita-cita menjadi seorang Arsitek karena ia memiliki keinginan untuk bisa membangun rumah yang mewah dan nyaman. Itu semua dia inginkan karena sejak kecil hingga berusia 18 tahun ini Fiona hanya bisa tinggal di sebuah rumah yang sangat kecil dan tidak layak huni oleh kedua orangtuanya. Sehingga Fiona ingin sekali membangun rumah yang layak huni untuk kedua orangtuanya dengan tangannya sendiri. Sejak kecil Ayah dan Ibu Fiona sudah mewanti-wanti Fiona untuk menjaga anak perempuan semata wayangnya supaya tidak salah dalam pergaulan sehingga bisa menjadi anak yang sukses suatu saat nanti sesuai dengan yang dia cita-citakan selama ini. Fiona juga pernah berjanji kepada kedua orangtuanya jika dia akan fokus sekolah dan tidak akan pacaran. Tetapi semuanya berantakan sejak Fiona mulai mengenal Lukas hingga akhirnya Fiona hamil dengan Lukas, pacarnya, yang kemudian pergi ke luar Negeri dan meninggalkannya. Inilah perjalanan hidup Fiona di mulai, yaitu llika-liku Fiona untuk menghadapi kehamilannya. Semua cita-cita yang sudah dia bangun sejak kecil hancur seketika. Kehilangan kepercayaan orangtua, di kucilkan teman, di tinggalkan kekasih, perjuangannya menjadi seorang Ibu muda namun dia juga harus tetap meraih cita-citanya. Ternyata Fiona masih memiliki keberuntungan. Ketika dia sedang dalam keadaan sangat terpuruk seperti ini bisa bertemu dengan laki-laki baik bernama Kendrick. Sejak saat itu cinta segitiga di mulai, persaingan dengan Jane dan masalah lainnya yang ada di dalam kehidupan Fiona.

Arummsukma · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
21 Chs

Upaya Untuk Menggugurkan

"Oh iya, gua Kendrick. Satu sekolah kan kita? Cuma beda angkatan aja."

Fiona pun mengulurkan tangannya juga ke Kendrick. Dan mereka sama-sama berjabatan tangan untuk saling berkenalan satu sama lain.

"Iya. Gua Fiona."

Setelah saling berkenalan satu sama lain, Fiona pun melanjutkan langkahnya untuk segera masuk ke dalam Cafe itu. Karena niat awal Fiona datang ke sana adalah untuk bertemu dengan Lukas.

"Yaudah kalo gitu gua ke sana dulu ya. Sekali lagi thanks you udah balikin handphone gua."

"Iya, sama-sama."

Baru saja Fiona pergi meninggalkan Kendrick, tidak lama kemudian ada seorang wanita yang menghampirinya. Dia adalah Jane. Kekasih Kendrick. Kendrick dan Jane memang sudah menjalin hubungan cukup lama juga. Lebih lama mereka berdua dibandingkan dengan Fiona dan Lukas.

"Hai sayang," sapa Jane.

Di sana terlihat kedua mata Kendrick yang sedang terus melihati Fiona tiba-tiba saja terkejut dengan kedatangan Jane.

"Eh, hai sayang."

"Kamu lagi liatin siapa si? Kok kayanya sampai kagum gitu?"

"Masa si? Engga. Aku ga liatin siapa-siapa. Aku kan tadi lagi cari kamu. Yaudah kalo gitu kita langsung masuk aja ke dalam?"

"Ayo."

Akhirnya Kendrick dan Jane masuk ke dalam Cafe itu juga untuk makan siang di sana.

*******

Sesampainya di Cafe itu, Fiona langsung pergi ke arah belakang Cafe untuk menemui Lukas. Sesuai dengan arahan yang sudah di berikan oleh Lukas. Di sana juga sudah ada Lukas yang menunggu kedatangannya.

"Lukas. Maaf ya sedikit lama. Soalnya tadi aku kehilangan handphone aku."

"Handphone kamu hilang? Terus sekarang gimana?"

"Udah aman kok. Udah ketemu."

"Syukur lah kalo gitu. Terus kandungan kamu gimana?"

"Aku udah memikirkan semuanya. Aku udah memutuskan untuk menggugurkan kandungan aku. Mulai dari makan durian, nanas, pare. Pokoknya semua larangan yang di larang untuk Ibu hamil udah aku lakuin tapi terasa seperti ga terjadi apa-apa. Perut aku juga enak-enak aja rasanya."

"Maksud kamu, kamu gagal untuk gugurin kandungan kamu itu?"

"Ya aku juga ga tau. Terus sekarang kita harus gimana?"

Lukas terdiam sejenak. Dia memikirkan bagaimana lagi caranya untuk menggugurkan bayi yang ada di dalam kandungan Fiona. Karena sebenarnya Lukas tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan Fiona sekarang ini.

"Aku sebenarnya semalam udah tanya ke Bibi yang kerja di rumah. Dia itu tau gimana caranya mengugurkan bayi. Kamu mau datang ke sana?"

"Tapi aman ga untuk aku? Aku ga mau ya sampai aku kenapa-kenapa."

"Ya aku juga ga akan lah biarin kamu kenapa-kenapa. Katanya di sana udah banyak orang yang datang untuk menggugurkan kandungan dan berhasil. Kita coba ke sana sekarang juga ya?"

"Yaudah deh. Boleh."

Karena Fiona sudah terlalu cinta dengan Lukas, sehingga apa saja yang di katakan oleh Lukas pasti dia turuti. Fiona mau datang ke tempat pengguguran kandungan. Padahal dia belum tahu metode apa yang digunakan di sana. Bisa saja semuanya itu membahayakan dirinya sendiri.

******

Fiona dan Lukas pergi ke salah satu Desa yang jaraknya cukup jauh dari Jakarta. Mereka berdua pergi ke sana dengan menggunakan mobil pribadi milik Lukas. Di sana Fiona dan Lukas memakai pakaian yang sangat tertutup seperti jaket yang selalu menutupi wajah mereka berdua. Itu semua mereka berdua lakukan supaya tidak ada yang mengenalinya. Apalagi jika sampai ada yang lihat kalau mereka berdua datang ke tempat menggugurkan bayi di usia mereka yang sangat muda. Bisa saja mereka di curigai oleh warga di sana dan masalahnya bisa menjadi semakin besar.

Rumah orang yang bisa menggugurkan kandungan itu berada di perdalamam. Sehingga Fiona dan Lukas harus berjalan kaki. Karena mobil yang di kendarai oleh Lukas tidak bisa masuk ke dalam gang kecil. Ketika Fiona dan Lukas sedang berjalan di gang kecil itu, mereka berdua melihat ada seorang Ibu-ibu muda yang menggendong anaknya yang baru lahir. Betapa lucunya bayi itu. Bayi tanpa dosa yang malah ingin di gugurkan oleh Fiona. Fiona berhenti sejenak sambil menatap mereka dengan tatapan yang sedih. Lukas pun menyadarinya.

"Anak bayi itu. Dia terlihat lucu dan polos. Dia itu terlahir tanpa dosa. Apa aku tega kalo aku harus menggugurkannya?" pikir Fiona di dalam hatinya.

"Fiona? Kamu kenapa? Ayo kita ke sana. Rumahnya ada di sana. Sebentar lagi sampai kok."

"I... Iya."

Fiona dan Luka melanjutkan perjalanan mereka berdua. Hingga akhirnya kini mereka berdua sudah berada di depan rumah orang yang mereka cari.

"Ini deh kayanya rumahnya. Iya ini. Pasti benar. Ayo kita masuk," ajak Lukas. Tetapi tiba-tiba saja Fiona tidak mau masuk ke rumah itu.

"Kamu kenapa Fiona? Kamu takut? Kamu tenang aja sayang. Kan ada aku di sini yang selalu temani kamu."

"Engga. Bukan itu Lukas. Sepertinya aku mau membatalkan rencana kita ini."

"Apa? Di batalin? Kenapa?"

"Aku ga bisa Lukas. Aku ga tega. Bayi yang ada di dalam kandungan aku ini biar bagaimana pun itu adalah anak aku. Dia ga berdosa sama sekali. Yang dosa itu kita. Kita kalau mau menggugurkan bayi ini Lukas."

"Kenapa kamu jadi berubah pikiran seperti ini si? Kalo bicara tentang dosa, dari kemarin waktu kita melakukan itu semua juga udah dosa. Udah lah. Kita udah sampai di sini. Kamu mau ya masuk ke dalam.

"Engga. Aku ga mau."

"Terus nanti kalo Ibu dan Ayah kamu tau kalo kamu hamil gimana?"

"Aku akan pikirkan tentang itu. Yang penting sekarang aku ga mau gugurin bayi aku."

"Yaudah kalo emang itu keputusan kamu. Kita pulang sekarang ya. Kamu kalo ada apa-apa langsung kabarin aku aja. Aku akan selalu ada untuk kamu. Aku ga akan pernah tinggalin kamu. Kita hadapi semua ini bersama-sama ya."

"Iya. Makasih ya."

"Sama-sama sayang. Yaudah kita pulang sekarang ya. Nanti malam kan ada acara pesta karena sekolah kita menang lomba futsal sama sekolah yang lainnya. Kamu harus datang ya."

"Kayanya aku ga bisa datang deh. Aku takut nanti aku di curigai lagi sama kak Jane dan teman-temannya."

"Justru kalo kamu ga datang, mereka pasti akan lebih curiga lama kamu. Kamu ga usah takut ya sama Jane. Kan ada aku yang selalu jagain kamu. Kamu mau ya datang nanti malam?"

"Yaudah, aku mau."

"Yaudah kita pulang sekarang ya."

"Iya."

Akhirnya Fiona dan Lukas memutuskan untuk kembali ke rumah mereka masing-masing. Fiona tidak jadi menggugurkan kandungannya. Lukas pun setuju dengan keputusan Fiona kali ini. Walaupun mereka berdua sekarang harus memikirkan bagaimana kedepannya nanti. Bagaimana caranya supaya semua orang tidak tahu kalau Fiona sedang hamil. Terutama kedua orangtua mereka berdua.

-TBC-