Namun, ketika jari-jari yang lentik itu menyentuh resleting celananya dan hendak membukanya, Lee Donghae seketika menarik rambut Cho Sunyeon ke belakang. Karena tindakan tiba-tiba itu, itu membuat Cho Sunyeon mengerang kesakitan, seolah-olah lehernya patah dan mati rasa.
Namun, ketika Cho Sunyeon menatap wajah Lee Donghae dengan pandangan yang lemah, rasa sakit itu tergantikan dengan kegembiraan. Ia merasa dirinya sudah benar-benar gila untuk menyukai pria kasar ini.
Wajah Lee Donghae tidak menunjukkan sisi keakraban sama sekali, dan tidak ada kelembutan di matanya. Cho Sunyeon tahu bahwa semua itu disimpan hanya untuk kekasihnya, dan bukan sesuatu yang bisa ia tunjukkan kepada seorang hooligan seperti dirinya, yang bahkan terlihat sudah seperti seorang pelacur sesungguhnya.
Namun, walau begitu, semua yang ada di diri pria itu adalah kesempurnaan seorang dewa, dan seakan-akan membawanya berkelana ke dunia asing yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com