webnovel

Love Me Once Again For A Year

[Check my profile out to read the English version of this book. ^^] Park Chunghee telah menjalin hubungan dengan seorang pria bernama Lee Donghae selama sepuluh tahun. Dia sangat mencintainya, tapi untuk Donghae sendiri ... dia meragukannya. Belakangan ini, Donghae yang dulu sangat mencintainya sekarang menjadi seperti orang lain baginya. Namun, Chunghee tidak ingin menyerah pada kepribadiannya dan terus bertahan, dengan harapan bahwa Donghae akan kembali seperti yang iakenal. Terkadang, ia berpikir, bertanya kepada dirinya sendiri: Inikah murka Tuhan? ia mengetahui bahwa keinginannya adalah hal yang salah, tetapi ia sudah melangkah sejauh ini dan memilih untuk tetap dalam hubungan yang rusak dan selalu mengatakan sesuatu yang bodoh, dengan terus berkata 'baik-baik saja!' Namun, itu semua adalah kebohongan yang ia ungkapkan! Dalam hubungan rumit ini, Chunghee juga bertemu dengan cinta pertamanya yang bernama Kim Daehyun, dan menjadi seseorang yang selalu menjaganya. Ketika kesehatannya memburuk, hanya Daehyun yang bisa membuatnya tersenyum kembali seperti sebelumnya. Itu membuatnya harus memikirkan sesuatu yang sulit lagi. “Apa menurutmu aku marah?” "Aku tidak marah! Aku sakit hati!" "Semua ini tidak lagi membuatku marah, selain merasakan sakit saat ini. Tapi jika kamu mengira aku marah, maka sekarang aku justru marah padamu—" Bagaimana hubungan mereka di masa depan? Akankah Chunghee bertahan? ----------- Belum Bisa Menerjemahkan. Jangan lupa mengkoleksi buku-buku saya yang lain. ^^ Naskah: Mei, 2018 Dipublikasikan: Agustus, 2019 -----------

Mao_Yuxuan · LGBT+
Sin suficientes valoraciones
407 Chs

Pria Tanpa Ekspresi

Kemarin, setelah kembali dari pemakaman pada sore harinya, Kim Daehyun seperti orang tersesat dalam pikirannya sendiri. Ia mengurung diri di dalam kamarnya bersama kegelapan, ia sampai lupa bahwa A Yeong sebelumnya telah memberitahu dirinya bahwa sepupunya akan pindah malam ini.

Awalnya, Kim Daehyun berniat untuk beristirahat lebih awal untuk menenangkan dirinya dengan meminum ekstasi. Namun, bukannya membaik, ia malah merasa semakin frustasi.

Ia merasa begitu kacau lebih daripada sebelumnya, seolah-olah ada banyak silet yang mengiris kulitnya, dan menancap di daging tubuhnya secara brutal. Ia merasa sakit pada fisiknya begitu luar biasa, dan mentalnya benar-benar diuji dengan banyak ingatan yang berputar di dalam kepalanya. Ia lelah secara fisik dan juga mental, tetapi rasa sakit yang ia rasakan seolah-olah tak ada habisnya, seperti mata air, namun ini adalah luka yang terus bermunculan tak henti-hentinya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com