webnovel

Love Me Once Again For A Year

[Check my profile out to read the English version of this book. ^^] Park Chunghee telah menjalin hubungan dengan seorang pria bernama Lee Donghae selama sepuluh tahun. Dia sangat mencintainya, tapi untuk Donghae sendiri ... dia meragukannya. Belakangan ini, Donghae yang dulu sangat mencintainya sekarang menjadi seperti orang lain baginya. Namun, Chunghee tidak ingin menyerah pada kepribadiannya dan terus bertahan, dengan harapan bahwa Donghae akan kembali seperti yang iakenal. Terkadang, ia berpikir, bertanya kepada dirinya sendiri: Inikah murka Tuhan? ia mengetahui bahwa keinginannya adalah hal yang salah, tetapi ia sudah melangkah sejauh ini dan memilih untuk tetap dalam hubungan yang rusak dan selalu mengatakan sesuatu yang bodoh, dengan terus berkata 'baik-baik saja!' Namun, itu semua adalah kebohongan yang ia ungkapkan! Dalam hubungan rumit ini, Chunghee juga bertemu dengan cinta pertamanya yang bernama Kim Daehyun, dan menjadi seseorang yang selalu menjaganya. Ketika kesehatannya memburuk, hanya Daehyun yang bisa membuatnya tersenyum kembali seperti sebelumnya. Itu membuatnya harus memikirkan sesuatu yang sulit lagi. “Apa menurutmu aku marah?” "Aku tidak marah! Aku sakit hati!" "Semua ini tidak lagi membuatku marah, selain merasakan sakit saat ini. Tapi jika kamu mengira aku marah, maka sekarang aku justru marah padamu—" Bagaimana hubungan mereka di masa depan? Akankah Chunghee bertahan? ----------- Belum Bisa Menerjemahkan. Jangan lupa mengkoleksi buku-buku saya yang lain. ^^ Naskah: Mei, 2018 Dipublikasikan: Agustus, 2019 -----------

Mao_Yuxuan · LGBT+
Sin suficientes valoraciones
407 Chs

Kim Daehyun: Tanpa Terima Kasih

"Tuan?"

Kembali dari pemikiran itu, aku menjawab dengan tenang, "Tidak perlu. Katakan padanya untuk tidak menunggu."

Ada jeda kesunyian yang panjang sebelum Kepala Pengurus Rumah itu kembali berbicara, "Tuan, Tuan Besar bilang bahwa ada hal gembira yang ingin dia sampaikan kepada Anda. Jika dalam waktu 3 menit Anda belum berada di meja makan, Tuan Besar akan menarik perkataan itu kembali."

Mendengar perkataan itu, seketika aku membeku dalam keheningan. Awalnya aku berpikir bahwa pikiranku yang kacau ini membuat telingaku tidak dapat menangkap perkataan itu dengan cukup jelas. Tetapi, itu benar-benar terdengar baru saja dalam keadaan sadar, seperti hal konyol yang tidak dapat membuatku tertawa.

Mengerutkan kening, ada keraguan yang tak tersamarkan di benakku mengenai kalimat "kabar baik" yang akan ia sampaikan, sehingga secara naluri aku memikirkan hal itu baik-baik dan butuh waktu lama untuk mempertimbangkannya dengan sangat hati-hati.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com