webnovel
#ROMANCE
#TRAGEDY
#BL
#YAOI

Love Me Once Again For A Year

FOKUS NULIS DI GLOBAL. Tidak ada revisi lagi di versi Indo-nya. :) Park Chunghee telah menjalin hubungan dengan seorang pria bernama Lee Donghae selama sepuluh tahun. Dia sangat mencintainya, tapi untuk Donghae sendiri ... dia meragukannya. Belakangan ini, Donghae yang dulu sangat mencintainya sekarang menjadi seperti orang lain baginya. Namun, Chunghee tidak ingin menyerah pada kepribadiannya dan terus bertahan, dengan harapan bahwa Donghae akan kembali seperti yang iakenal. Terkadang, ia berpikir, bertanya kepada dirinya sendiri: Inikah murka Tuhan? ia mengetahui bahwa keinginannya adalah hal yang salah, tetapi ia sudah melangkah sejauh ini dan memilih untuk tetap dalam hubungan yang rusak dan selalu mengatakan sesuatu yang bodoh, dengan terus berkata 'baik-baik saja!' Namun, itu semua adalah kebohongan yang ia ungkapkan! Dalam hubungan rumit ini, Chunghee juga bertemu dengan cinta pertamanya yang bernama Kim Daehyun, dan menjadi seseorang yang selalu menjaganya. Ketika kesehatannya memburuk, hanya Daehyun yang bisa membuatnya tersenyum kembali seperti sebelumnya. Itu membuatnya harus memikirkan sesuatu yang sulit lagi. “Apa menurutmu aku marah?” "Aku tidak marah! Aku sakit hati!" "Semua ini tidak lagi membuatku marah, selain merasakan sakit saat ini. Tapi jika kamu mengira aku marah, maka sekarang aku justru marah padamu—" Bagaimana hubungan mereka di masa depan? Akankah Chunghee bertahan? ----------- Belum Bisa Menerjemahkan. Jangan lupa mengkoleksi buku-buku saya yang lain. ^^ Naskah: Mei, 2018 Dipublikasikan: Agustus, 2019 -----------

Mao_Yuxuan · LGBT+
Sin suficientes valoraciones
407 Chs
#ROMANCE
#TRAGEDY
#BL
#YAOI

Kebersamaan Yang Indah (2)

Apakah sekarang aku mulai membuka perasaanku kembali? Ataukah perasaan ini hanyalah sekedar kenyamanan sementara?

Akan tetapi, jika memikirkan hal ini, cukup mengejutkanku. Perasaan yang dulunya kupikir tidak akan pernah terjadi dua kali, malah perlahan aku rasakan kembali saat ia menemaniku hampir di setiap situasi.

Aku berbalik ke masa lalu, tepatnya 6 atau 7 bulan yang lalu, pada awal pertemuan kami dari sejak 22 tahun... atau bahkan sudah hampir menginjak 23 tahun lalu sejak pertemuan terakhir kami saat kecil dulu.

Saat itu, aku sampai tidak mengenalinya. Jika bukan karena ia yang segera mengenaliku, mungkin hingga detik ini, kami tidak akan sedekat seperti sekarang ini.

Hingga kini, aku juga masih bertanya-tanya, mengapa ia dapat mengenaliku waktu itu?

Ingin menanyainya secara langsung, hatiku melarang dengan terus berkata 'tidak perlu'.