webnovel

Awal dari sebuah akhir

Di perjalanan menuju kantin terdengar banyak siswi yang menjerit karena melihat leon. Ya, aku akui memang leon sangat tampan. Tapi, kok malah aku yang di ejek sih. Di perjalanan aku memasang wajah kesal. Karena para siswi mengejek diriku.

"eh kok mukanya manyun kayak gitu?" tanya leon

"eh gak papa cuma kesel aja sama siswi siswi centil itu, masak aku dibilangi jelek sih" kataku benar-benar kesal

"udahlah gak usah di pikirin" kata leon menyemangatiku

Saat sampai di kantin aku melihat dio dan kina duduk bersama. Dan mereka makan dengan saling suap-suapan. Banyak siswa dan siswi yang iri dengan keromantisan mereka padahal mereka baru saja jadian.

'Oh jadi kina cewek yang ditembak si dio' batinku

Aku terus memandangi mereka sampai tidak sadar kalau dari tadi leon memandangi diriku. Aku baru sadar saat leon berdehem

"hmmm" deheman leon

"kamu kok ngeliatin mereka, emangnya kamu gak pernah pacaran ya" kata leon penasaran

"gak kok, eh aku emang gak pernah pacaran karenakan pacaran itu dosa" kataku sok bijak padahal aslinya gak bijak sama sekali yang ada malah bobrok

"oh pantes aja kayak orang kurang belaian, hahha" kata leon sambil menertawakanku

Tawa nya benar-benar membuatku terkejut karena dia makin tampan saat tertawa. Tanpa sadar aku memandangi leon dengan seksama. Dan tak lama aku sadar apa yang telah aku lakukan. Aku pun langsung menarik tangan leon menuju salah satu meja yang kosong di kantin.

"kamu mau pesan apa leon? Nanti aku pesanin" tanyaku pada leon

"aku aja yang pesan, kamu mau makan apa?" tanyanya balik kepada ku

"ya udah aku pesan capuccino dan juga mie ayam" kataku pada leon

"ok tunggu disini ya nanti aku kembali lagi" kata leon sambil tersenyum

Aku pun menunggu leon dengan termenung sambil melihat kearah dio dan kina. Entah kenapa rasanya aku sudah tidak mempunyai rasa kepada dio. Aku juga tidak merasakan rasa sakit apapun di hatiku saat melihat mereka bersama dalam keromantisan. Apakah hatiku telah mati? Tanyaku pada diriku sendiri

Atau kah aku sudah tak menyukainya lagi. Lantas milik siapa sekarang hati ini. Tak lama leon pun datang membawa 2 mie ayam dan juga 1 capuccino plus 1 green tea.

"nih pesananmu" kata leon sambil memberikan mie ayam dan juga capuccino milikku

"ayo kita makan, nanti keburu bel masuk" kata leon sambil memakan mie ayamnya

Saat makan tak ada perbincangan apapun di antara kami. Karena kami sibuk dengan pikiran masing-masing. Sampai akhirnya suara bel masuk telah berbunyi dan semua siswa siswi yang tadi berada dikantin pergi menuju kelas masing-masing. Aku dan leon keluar dari kantin dan menuju ke kelas kami yang berada di dekat pintu utama gedung. Saat di koridor kami tak sengaja berpapasan dengan dio dan kina. Saat itu kina dengan sengaja menyenggol bahuku dengan keras sehingga aku kehilangan keseimbangan untung saja leon dengan sigap langsung menangkap tubuhku. Aku langsung memandangi kina yang tengah tertawa.

"hey mau kamu apa?" kataku sambil menahan emosi

"mau aku kamu mati" kata kina dengan bengis

"uuuuhhh" aku membuang nafas untuk meredakan emosi kh yang sudah di ubun-ubun

Karena tak ingin masalah ini menjadi tambah besar aku pun langsung pergi pergi sambil menarik lengan leon. Aku berjalan cepat menuju kelas. Dan langsung mendudukan pantatku di kursi. Leon menatapku bingung. Karena leon tak tahu permasalahan yang sebenarnya sampai kina begitu membenci diriku.

Beberapa menit kemudian ibu rista datang. Dan pelajaran paling membosankan pun di mulai. Kalian pasti tahu pelajaran apa itu. Ya, betul sekali sejarah. Aku benar-benar benci pelajaran ini. Karena selalu membuatku mengantuk dengan berbagai cerita masa lalu yang sangat panjang.

Skip time...

Bel pulang sekolah telah berbunyi. Aku langsung membereskan buku dan memasukkan nya kedalam tas. Dan segera menuju pintu kelas. Sesampainya aku di parkiran aku melihat dio dan kina berciuman. Dan aku langsung melongo karena tak ingin menyia-nyiakan kesempatan akhirnya aku pun mempotret mereka. Dan langsung menuju gerbang untuk menunggu bus.

Saat melihat bus yang akan membawaku pulang aku langsung naik. Di perjalanan menuju rumah aku terus memandangi foto kina dan dio yang aku ambil tadi. Dengan ini aku pasti bisa membuat kina bertekuk lutut. Aku benar-benar membenci kina karena dia menyalahkan ku yang telah merebut dio darinya padahal aku dan dio pun jarang bicara, bukan jarang tapi tidak pernah. Karena dio itu tipe orang yang benar-benar cuek pada sekitar.

Sesampainya aku di rumah aku langsung menuju kamar dan melompat ke atas tempat tidur. Aku tidak habis pikir tentang hari ini. Aku senang karena akhirnya aku memiliki teman baru yaitu leon. Dia memang cuek di awal tapi aslinya dia benar-benar baik dan perhatian.

Karena kepalaku terasa berat. Aku memutuskan untuk mandi. Selesai mandi aku langsung menuju dapur untuk memasak makan siang. Saat aku sedang makan siang. Terdengar bel rumahku berbunyi. Dan aku langsung menuju pintu untuk melihat siapa yang datang.

"siapa?" kataku

Dan akh langsung membukakan pintu. Dan tampaklah kedua orang tuaku sedang tersenyum ramah kepadaku. Aku langsung memeluk mereka.

"mama papa aku rindu kalian" kataku sambil menangis bahagia

"eh anaknya mama sama papa kok nangis sih" kata mamaku

"dea cuma senang karena mama sama papa datang ke Jakarta" kataku sambil menangis tersedu-sedu

"ya ampun dea kamu ini ya" kata papa gemas sambil em cubit pipiku

Dan aku tertawa. Kami pun masuk kedalam rumah. Hari ini rumah benar-benar terasa ramai karena kehadiran mama dan papa yang datang jauh-jauh dari Malaysia.

"abang mana dea?" tanya mama

"ya di kampusnya lah ma kan belum pulang" kataku

"OH iya mama lupa" ucap mamaku

"oh iya mama sama papa kesini buat ngajak kalian pindah ke Perancis, karena perusahaan papa yang ada disana lagi ada masalah" jelas papa

"kok gitu sih pa" kataku sambil cemberut

"iya nak kalau papa di Malaysia kan gak jauh dari jakarta makanya kami tidak mengajak kalian, karena sekarang papa ke Perancis di Eropa gak mungkin papa tinggalin kalian disini karena mama sama papa pasti khawatir sama kalian karena jarak Perancis-jakarta itukan sangat jauh" kata mama meyakinkanku

"baiklah ma dea ngikut kalian aja, karena dea gak mau jauh dari kalian" kataku sambil memeluk mama dan papa

"abang udah tau belum ma?" tanyaku pada mama

"abang udah tau kok" ucap mama sambil tersenyum

Aku pun menghabiskan waktu bersama mama dan papa seharian. Dan malam harinya saat aku berada dikamar untuk tidur. Aku melamum tentang kepindahanku ke Perancis. Padahal aku baru saja mendapatkan teman. Dan sekarang aku akan mendapatkan teman yang baru lagi. Kasian leon baru kenal sehari eh udah ditinggal. Apa nanti leon sedih atau biasa saja ya? Tanyaku dalam hati. Ah mungkin aku akan memikirkan ini besok. Karena mataku sudah berat dan ingin tidur. Aku pun terlelap.