webnovel

Berakhirkah?

"Dea bangun nak" kata mama

"ahh, nanti malam, Dea masih ngantuk" gumamku

"Bangun, gak ada Nanti-nanti, kita mau berangkat, nanti kita ketinggalan pesawat" Bujuk mama

"hah, kita berangkat pagi ya?" kataku sambil beranjak bangun dari tidur

"iya, barang-barang kamu udah mama beresin, jadi kamu tinggal mandi, sarapan, dan sudah itu kita berangkat" Jelas mama

"ya udah Dea mandi dulu ma" ucapku sambil berjalan menuju kamar mandi dengan langkah sempoyongan

'hah kok berangkatnya hari ini? Kan aku belum sempat pamit sama leon' Batinku

Aku pun keluar dari kamar mandi sambil melamun sampai membuatku tidak sadar kalau aku berada di kaki ranjang dan terjatuh di atas ranjang.

"ahhhhhhh..." Kataku terkejut

"Dea kamu kenapa?" Jerit mama dari lantai bawah

"gak papa kok ma cuma kesandung doang" Ucapku menjawab pertanyaan mama

Aku telah selesai berpakaian dan aku pun turun ke lantai bawah sambil membawa satu buah koper besar berwarna pastel. Di bawah aku melihat abang Richo, mama, papa, dan om David yang merupakan anak buah papa.

"eh ada om David, udah lama gak ketemu ya om" Kataku sambil memeluk om David

"iya non, udah lama gak ketemu ya" Balas om David memelukku

Setelah selesai berpelukan, om David membawa koper ku untuk dimasukkan kedalam mobil yang akan kami pakai untuk menuju bandara.

"ya udah, ayo cepet berangkat nanti ketinggalan pesawat!" Kata papa terburu-buru

Aku, mama, dan abang Richo langsung masuk kedalam mobil. Didalam mobil tak ada siapa pun yang mau membuka pembicaraan guna menghilangkan kesunyian, semuanya sibuk pada aktivitas masing-masing. Begitupun aku, aku sibuk memikirkan teman yang baru kemarin aku temui, ya kalian pasti tau siapa dia.

'Aku benar-benar khawatir pada Leon, apakah ia akan membenci ku karena aku meninggalkannya disaat kita baru bertemu satu hari, oh aku benar-benar tak bisa membayangkan reaksinya nanti akan seperti apa' Batinku

Aku memikirkan hal itu sampai tak sadar kalau mobil telah tiba di bandara soekarno-hatta. Aku baru sadar saat mama mengguncang bahu ku.

"Dea kita udah sampai, jangan melamun terus nanti kerasukan loh" Ucap mama menakut-nakuti aku

Aku tak membalas ucapan mama, melainkan turun dari mobil dan membawa koperku menuju lobby bandara yang ramai dikunjungi orang.

Tak ada pembicaraan apa pun diantara keluarga sampai papa buka suara demi menghilangkan kecanggungan diantara kami semua.

"ayo kita masuk, sebentar lagi pesawat kita take off" Kata papa sambil berjalan membawa kopernya dan mama

Aku pun hanya mengikuti kemana papa pergi, sampai ponsel ku berbunyi tanda ada panggilan masuk, aku terkejut saat melihat nomor tak dikenal menghubungi ku. Karena merasa bahwa orang itu salah sambung, aku tak mengangkat panggilan itu. Tetapi, ternyata orang itu masih saja menghubungi ku. Karena kesal, aku mengangkat panggilan tersebut.

Halo, siapa ini?

Aku Leon, kenapa kamu tak mengangkat panggilan dariku?

Leon? Maaf aku kira siapa

Ada apa?

Kenapa kamu gak masuk kelas hari ini?

Hari ini aku akan berangkat ke luar negeri, karena papa aku ada tugas kesana

Jadi, aku pindah sekolah kesana

Kenapa kamu gak cerita dari awal!!!

Karena aku juga gatau kalau papa bakalan ngajak pindah keluar negeri

Hah, ya udah tapi kumohon padamu untuk selalu mengabariku

Karena aku pasti khawatir padamu Rina

Tenang saja, kamu gak marah kan?

Gak kok, lagi an buat apa aku marah toh kita cuma teman

Hmmm ya udah, aku tutup ya karena bentar lagi pesawat take off

Take care my friend

Thank you

Aku pun menutup panggilan itu dan kembali berjalan karena aku sudah ketinggalan jauh dari mama, papa, dan abang.