Luna duduk menyendiri di taman. Dia merasa sudah tidak mood lagi untuk melakukan pemotretan. Model cantik itu melihat banyaknya anak-anak yang sedang tertawa riang bersama teman, orang tua, kakak ataupun adik mereka.
Perlahan Luna teringat saat hamil selalu ditemani Ethan, tepatnya sebelum keharmonisan nya diusik oleh Edward.
"Ya Allah, aku terlalu bodoh, aku sudah melukai hati Ethan. Padahal dia sudah mencoba memperbaiki kesalahannya, dia sudah menuruti semua keinginanku, menyayangi anak-anak melebihi diriku. Aku sungguh istri yang berdosa, membiarkannya larut dalam kesedihan, bahkan aku tidak memenuhi kewajiban ku sebagai istri."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com