Ethan sedang duduk tertunduk menunggu Luna di depan ruang UGD dengan perasaan campur aduk. Bayangan Luna yang sedang kesakitan, seakan terus berkelut di benaknya. Dia menyesali keputusannya untuk tetap pergi meski istrinya itu seakan sudah memberi isyarat bahwa akan dalam bahaya. Tanpa sadar pria itu meneteskan air mata. Tubuhnya yang kekar seakan tiada arti karena hatinya rapuh dan terus dihantui rasa bersalah.
Ira melirik Ethan yang diam-diam menunduk dan menangis. Dia bahkan ikut menangis karena merasa bersalah dan ceroboh meninggalkan majikannya yang sedang hamil besar sendirian di rumah.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com