webnovel

mas Faisal datang bersama keluarga.

"Iya Kak, ya sudah Kak ini kan sudah selesai magrib, dia bentar lagi datang, dan Aku gak sabar menanti itu, Aku juga sudah berdandan cantik, semua ini special untuk Faisal seorang, aduuh," ucap Putri dengan nada bahagia nya.

"Ya sudah, semoga lancar ya acaranya, dan semoga ini awal kebahagiaan dalam hidup kamu ya," ucapnya meskipun Fahri menyimpan rasa untuk Aura karna kecantikan yang alami di wajahnya namun ia lebih memilih untuk mengikhlaskan Aura bersama Faisal, karna mereka saling mencintai.

"Amiiiin ... terimakasih ya Kak untuk doa nya, semoga Kakak juga segera mendapatkan cewek idaman Kakak," ucap Aura dengan sumringah, sangat jelas terdengar bahwa ia sedang merasa sangat bahagia.

"Amiiin ... ya sudah Assalamualaikum," pamit Fahri menutupi rasa kegalauan dalam hati nya.

"Waalaikum salam," jawab Aura.

Suasana di rumah Aura begitu ramai saat itu, Kakak nya yang jauh datang, bude nya juga datang untuk menyambut kedatangan keluarga Faisal.

Aura sangat terlihat bahagia, senyuman di wajahnya sangat terlihat sedang berseri-seri, ibarat bunga yang sudah layu hari ini ia mekar kembali dengan indah.

"Cieee ... cieee ... kayaknya ada yang lagi bahagia banget ini Mas, kelihatan mukanya sedang berseri-seri tuh," ledek Kakak Aura.

"Iya nih ... waaaah, pantes saja ada yang terlihat indah seperti nya hari ini, seperti bunga-bunga yang mekar sempurna," sahut Kakak iparnya.

"Iiiih ... apaan sih Kak ... Loh kak Santi cuma sama kak Dimas? Naura gak ikut?"tanya nya yang melihat Kakaknya hanya datang berdua tidak mengajak anaknya.

"Enggak Dek, Naura kurang enak badan jadi gak bisa ikut," jawabnya.

"Oooh gitu, mudah-mudahan cepat sembuh adek Naura nya, kasihan bocah kecil begitu kalau sakit,"

"Aura ... sudah datang itu Nak Faisal, Kamu siap-siap ya nanti keluarin minuman nya, supaya keluarga nya bisa melihat Kamu," ucap Ibu nya Naura yang tiba-tiba masuk ke kamarnya.

Naura melongo dan terpancar di matanya sangat terlihat dia bahagia campur sedih, karna masih tidak percaya akan dilamar oleh lelaki idaman nya selama ini.

"Ibuk yang bener? Dia sudah datang? ya Allah ibuk, Aura sedang tidak mimpi kan ini," Aura masih tidak percaya bahwa ia di persunting oleh lelaki yang ia cintai, Aura mencoba mencubit tangan nya untuk meyakinkan bahwa dia sedang tidak bermimpi "Au ... sakit, berarti ini bukan mimpi," Aura sangat bahagia, berkali-kali dia memeluk Ibunya sambil menciuminya.

"Ih ... sudah cepet di siapin semuanya, geli sendiri ibuk rasanya kamu cium," ucap Ibu sambil mengusap-usap bekas ciuman Aura.

"Ibuuk ... sama anak sendiri kok gitu sih, pakek di lap segala," ucap nya dengan manja.

"Habis nya dah gede nyium-nyium gitu, Ibu jadi geli, ya sudah Ibu ke depan dulu ya, kamu nanti kalau ibu panggil keluar, kamu harus keluar dengan membawa teh nya ya," ucap Ibu.

"Oke bundaku, cintaku, siap deh," jawabnya.

"Ayok nak Dimas ikut Ibuk, Santi biar temenin Adek," ajak Ibu.

"Iya buk,"

Ibu Aura dan Dimas pergi menemui keluarga Faisal.

Sedangkan Aura menunggu di ruang belakang bersama Kakak nya.

"Rasanya Aku gak sabar ingin bertemu dia Kak, setelah 5tahun gak ada kabar dan sekarang tiba-tiba dia datang bersama keluarga nya untuk memintaku menjadi bagian dari hidupnya, ya Allah rasanya tuh bahagia nya gak ketulungan Kak," ucap Aura yang di penuhi kebahagiaan di senyumnya.

"Sudah dek, Kamu banyak-banyak bersyukur dan berdoa semoga semuanya lancar sampai hari H," ucap kak Santi.

"Amiiin ... minta bantu doanya ya Kak,"

"Aura ... sayang," panggil Ibu.

"Iya Bu," jawabnya.

"Air minum nya mana sayang," ucap nya.

"Haduuh ... Kak, Aku deg-degan banget rasanya, coba pegang tangan ku sangat dingin ini," Aura memegang tangan Kakaknya.

"Ih .. kamu kok sampai segitunya sih Dek, kamu harus rileks ya, jangan kelihatan gugup, takutnya nanti Air nya malah tumpah loh karna kamu gemetaran kayak gitu,"

"Hehe .. bismillah ya Allah, mudah-mudahan Aku tidak mempermalukan diriku sendiri,"

Kemudian Aura dan Kakaknya keluar dengan membawa minuman hangat sebelum menyuguhkan minuman nya Aura menyalami setiap tamu, dan saat di depan Faisal Aura tidak berani mengangkat pandangan nya, namun Faisal sangat menikmati suasana itu dan dia membisik kan ke telinga Aura saat Putri menyalaminya "Assalamualaikum bidadari ku,"

Aura pun menjawab nya lirih "Waalaikum salam calon Imam ku,"

Hati Aura sangat berdetak kencang saat itu.

"Ooh ... ini to Nak Aura nya, cewek yang sangat di dambakan oleh putra saya," ucap seorang perempuan yang seusia Ibu Aura, ia adalah ibu nya Faisal.

Aura merasa malu, ia tersenyum dan memberikan suguhan yang ia bawa.

Setelah selesai Ibunya Faisal memanggilnya dan memintanya untuk duduk di sampingnya.

"Nak Aura ... duduk sini di samping Ibu Nak,"

Aura sangat malu, ia menjadi salah tingkah.

"Iya Buk, Hehe,"

"Sudah sana Dek duduk di dekat camer biar tambah Deket," ledek Kakaknya.

Aura kemudian duduk di samping Ibunya Faisal, ia seketika itu berubah menjadi wanita yang sangat pendiam dan salah tingkah sendiri.

"Faisal sering menceritakan ke ibuk tentang kecantikan dan kesopanan kamu, dan malam ini Ibu akhirnya bisa melihat kamu secara langsung, dan ternyata apa yang dikatakan Faisal itu fakta," bisiknya.

"Ah Ibuk, bisa saja, amiiin ... mudah-mudahan mas Faisal tidak menyesal nanti memilih saya menjadi bagian dari hidupnya," ucap Aura.

"Insya Allah tidak Nak, karna Faisal sangat mencintaimu dan dia juga akan berusaha memberikan apapun yang membuatmu bahagia, itu janji yang selalu dia ucapkan sama Ibu,"

"Amiiiiiiin ya Allah," ucap Aura.

'Alhamdulillah ya Allah, apakah ini semua adalah hasil dari penantian ku selama 5tahun ini, Aku sangat bahagia, terimakasih ya Allah engkau telah mendengar kan Doaku' batinnya yang sangat merasa bahagia.

"Baiklah langsung saja ya acara akan kita mulai," ucap seorang pria yang masih muda seumuran dengan Faisal, ia adalah teman nya di pesantren.

"Untuk mempersingkat waktu langsung saja mari kita buka acara malam ini dengan bacaan Alfatihah ya, ila hadihin niyah assholihah Alfatihah,"

Semua membaca surat Alfatihah.

"Alhamdulillah ... setelah itu langsung saja dari pihak pria ucapkan apa tujuan nya datang ke rumah ini," ucapnya.

Ayah Faisal mulai angkat bicara.

"Jadi langsung saja, maksud kedatangan kami satu keluarga kesini ingin melamar Putri bapak yang bernama Aura untuk putra kami Faisal, apakah berkenan Nak Aura untuk menjadi calon istri dari anak Kami?"

Kemudian yang menjawab Ayahnya Aura "Terimakasih Bapak dan sekeluarga yang memiliki niat baik ini dan semoga niat baik kalian ini bisa mendapat ridho dari Allah sampai akhir hayat nanti, namun saya harus menanyakan dulu kepada putri saya apakah dia sudah bersedia atau belum,"