Setelah itu, para petinggi militer duduk di atas bangku kayu di dalam sebuah pondok kecil. Dua tentara, menyiapkan sepuluh gelas kayu berisi susu segar di atas meja.
"Jenderal, anda benar-benar hebat! Baru pertama kali, saya melihat bela diri beraliran seni," puji Kolonel Bornal.
"Jika kita gabungkan dua kemampuan bela diri. Serangan dan pertahanan jarak dekat pasukan kita semakin kuat!" seru Kolonel Zola.
"Itu benar Jenderal, bagaimana jika anda mengajari anak-anak pencak silat?" tawar Aciel.
"Kalian terlalu berlebihan, pencak silat tidak sehebat itu. Lagi pula, aku tidak terlalu pandai mengajar," timbal Sang Jenderal dengan rendah hati.
"Ayolah Jenderal, saya yakin anda bisa mengajari mereka," sambung Sistina kepada suaminya Roki.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com