"Terimakasih Arya, terimakasih karenakau sudah mau membantuku," ucap Tetia dengan suara yang semakin pelan dan lirih.
"Harusnya semalam kau tidak menggunakan kemampuanmu, aku baik-baik saja semalam dan sedikit kedinginan itu bukan masalah bagi seorang pria," ucap Arya terus mempercepat langkah kakinya ke arah tepi pantai.
"Ya aku tahu itu Arya, kau pria yang kuat. Tapi semalam hatimu terlihat begitu dingin, bahkan kau menangis dalam tidurmu," jawab Tetia yang masih berada di dalam gendongan Arya.
Pesawat yang menyerupai tempurung kura-kura itu masih berputar-putar di angkasa, tidak ada yang sadar dengan keberadaan pesawat tersebut. Mungkin karena saat itu, pesawat berasa di atas lautan yang luas.
Didalamnya ada Evander yang tampak santai, berada di kursi pilot sambil memainkan bola yang ia mainkan dengan melempar sesuka hatinya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com