Awalnya, Yuji kira itu semua hanya imajinasinya semata. Namun, lama kelamaan Yuji semakin merasa ada yang aneh di rumahnya ini.
Seperti yang terjadi di dini hari ini. Yuji memenuhi panggilan alam dan berjalan gontai ke arah kamar mandi, yang berada di sebelah dapur rumah ini. Setelah melakukan tugasnya, Yuji mencuci muka di westafel. Namun, matanya langsung membola ketika Yuji melihat helaian rambut lain di westafel.
Yuji meraih rambut itu. Itu adalah rambut yang dicat coklat tua dan tentu saja bukan rambutnya Yuji, apalagi saudara kembarnya yang lain. Mengingat rambut mereka sama-sama hitam, bukan?
Yuji melihat ke sekeliling. Ia merasa seolah-olah ada orang lain di rumahnya ini. Sebenarnya, Yuji ingin sekali menghubungi Siji ataupun Reiji menyuruh mereka untuk segera pulang. Tapi, gengsi saja dia. Nanti kalau dia malah dirundung Siji sama Reiji, bagaimana? pikirnya.
Ternyata, si Yuji yang paling jago merundung orang lain, pada dasarnya takut dirundung juga.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com