Setelah sampai di ujung terowongan, pemandangan awal yang terlihat hanyalah bara api di mana-mana. Puing-puing bangunan berserakan. Beberapa mayat yang hangus.
Mata Shin dan Siji membeliak. Mereka tersentak mundur beberapa langkah. Sekian menit mereka tercenung, sebelum akhirnya Shin memberi isyarat anggukan pada Siji.
Entah kabut apa yang digunakan Shin sehingga mereka mampu menghindar dari peperangan di luar dan sampai di istana Kerajaan Natahito.
"Karena sudah sampai sejauh ini, kita juga harus membantu mereka, Siji," titah Shin.
Siji mengangguk mantap.
"Baiklah!"
***
Di dalam istana, Neil dan Renata melayani puluhan siluman beruang, mereka dengan cepat menguasai pertarungan.
Renata mengeluarkan bintang ninja milik bawahan Gilbert. Neil juga memegang pedang, senjata itu lincah bergerak ke sana-kemari.
Puluhan siluman jenis beruang tumbang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com