Reiji yang masih dalam wujud kucing memakan nasi dan telur dadar tadi sambil membantin, 'Dede Rei hampir mati kelaparan, Siji! Lama sekali datangnya sih? Mana dikunci dari luar lagi.'
Siji membiarkan sejenak kucing itu menikmati makannya. Ia mengusap bulu halus kucing itu.
"Suatu saat kalau Yuji sedang tidak ada di rumah, pasti aku akan membawamu ke belakang, Puss," janji Siji. Ia masih mengusap lembut bulu oranye kucing itu.
"Nyaw," sahut Reiji.
"Oh iya, kenapa tak ada yang mencarimu, ya? Apa kau benar-benar tak punya majikan, eum?" tanya Siji, lembut. Ia menyenter bergantian makanan dan wajah kucing itu.
"Nyaw ngaong meow," gerutu kucing.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com