Yuji tersenyum lega. Jika para bayi monster itu tidak keluar dari batu, pasti mereka bertiga masih terjebak di dalam gua. Yuji sadar jika di semua kejadian malang itu pasti ada hikmahnya.
Yuji berseru dalam hati bahwa ada jalan keluar. Yuji kembali ke tempat di mana dia meninggalkan Siji dan Reiji tadi. Dan kembali menggendong Reiji di punggung dan menyeret kedua tangan Siji.
Meski sebelumnya Yuji dalam wujud roh, tapi ketika dia memiliki eksistensi maka seluruh sensasi lapar juga dapat dia rasakan. Yuji hanya memiliki sedikit kekuatan fisik. Jadi, perjalanan ini sangat menyiksa.
Di tengah jalan, Yuji sering merasa pusing dan muntah ketika dia terlalu memaksakan diri. Itu adalah tanda kelelahan fisik yang ekstrem, dan Yuji pikir ia akan pingsan kapan saja. Tapi, itu akan semakin sulit jika mereka bertiga pingsan. Jadi, Yuji terus menasihati dirinya untuk tetap terjaga.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com