Pei Qiqi memandang Tang Xin, dan akhirnya dia tidak tega. "Kamu masih bisa datang menemuiku, tapi setidaknya tunggu sampai aku selesai mengatur semua proses kepindahan kantorku dengan baik."
"Hm," gumam Tang Xin sambil menggantungkan kepalanya dengan sedih.
Pei Qiqi ingin mengatakan sesuatu, namun pada akhirnya tidak mengatakan apa-apa.
"Aku akan menelepon Kakak," ujar Tang Xin tiba-tiba. "Tadi aku bilang pada Ayah kalau aku mau menginap di tempat Kakak."
"Ya," sahut Pei Qiqi, lalu dia langsung menyalakan mobil.
Tapi, perhatiannya masih tertuju pada Tang Xin. Tang Xin mengambil ponselnya dan menelepon nomor kontak Tang Yu. Setelah panggilan terhubung, dia menghembuskan napas dari hidungnya. "Kak, aku mau tinggal di tempat Qiqi selama beberapa hari. Jika Ayah menanyakan tentang aku, tolong katakan kalau aku tinggal di rumahmu."
Di seberang telepon, Tang Yu duduk di kantor sambil memegang ponselnya. Sorot matanya terlihat begitu hening.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com