Usai makan siang Andi dan Dinda pamit pada mbok Rasti untuk berkunjung ke rumah Hindun dan Duladi, mengabari kepulangan Dinda kembali ke rumah mereka. Andi juga tampak lebih segar karena keceriaan dan senyum yang tak lepas dari bibirnya, meskipun cekungan di mata serta rahangnya yang begitu tercetak nyata karena wajah Andi yang lebih tirus dari biasanya. Namun, keberadaan sang istri membuatnya terlihat lebih semangat.
"Mas minum obat dulu," teriak Dinda yang masih berada di dalam kamar, melihat obat yang harus Andi minum belum disentuh olehnya.
Andi yang sudah keluar dari kamar kembali masuk ke dalam, mendapati sang istri yang menyiapkan obat intuk Andi minum dengan wajah cemberut.
"Minum dulu," suruh Dinda menaruh empat butir obat di telapak tangan Andi.
Andi langsung memasukan keempatnya ke dalam mulut kemudian menerima segelas air yang Dinda ulurkan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com