Kanaya yang masih ingat wajah cantik Andini, dia langsung berlari menabrak Andini memeluk pinggangnya dengan erat.
Andini terkejut dengan Kanaya yang tiba-tiba menerjangnya.
Mengangkat dagunya untuk menatap Andini yang tinggi darinya, Kanaya berusaha menatap Andini dengan tersenyum lalu berkata, "Tante Cantik datang juga? Kanaya senang deh ada Tante Andin di sini juga."
Andini yang awalnya pandangannya jatuh pada Leo seketika menundukkan kepalanya lalu dia tersenyum di tengah keterkejutannya barusan.
"Hai … Kanaya …" Sapa Andini.
Raut wajah Kanaya sangat bahagia.
"Tante, ikut sama kita main bola yuk!" ajak Kanaya.
Mereka berdua sering bertemu melalui video call saat Michele menghubungi Andini, jadi Kanaya sudah merasa dekat dengan Andini meski mereka sangat jarang bertemu.
Dahi Andini berkerut, dia melirik ke Leo yang di antara kedua kakinya mengapit bola dengan wajah masih menatap Andini dengan dingin.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com