webnovel

Ketika Dia Pergi Sebentar

Ini bukan kisah laki-laki yang tampan dan juga kaya raya. Dengan wajah yang jelek, dan tidak mempunyai banyak uang tetapi Prasetyo juga ingin merasakan rasanya di cintai dan mencintai seseorang, bagaimana Prasetyo mendapatkan cewek yang bisa menerima wajah buruk rupanya? Prasetyo merupakan seseorang yang sudah bekerja di sebuah Perusahaan yang cukup besar, ia di sana juga sudah bekerja cukup lama. Bekerja dengan sistem shift cukup menguntungkan bagi Prsetyo sendiri. Uang demi uang ia sisihkan untuk biaya pernikahannya yang akan terjadi sekitar beberapa tahun lagi. Namun, ketika mendekati acara pernikahannya, ia bertemu dengan seorang perempuan yang bekerja dengannya atau bisa di sebut partner kerjanya. Mengerjakan pekerjaan bersama, istirahat bersama, dan sudah sering menghabiskan waktu bersama juga dalam waktu yang cukup lama. Sampai pada akhirnya sempat di tegur oleh bosnya, apa yang akan di lakukan mereka berdua? Apakah yang harus di lakukan Prasetyo dalam masalah ini? Apakah akan tetap melaksanakan pernikahannya yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari dengan kekasihnya yang bernama Devi atau malah memilih bersenang-senang dengan partner kerjanya yang bernama Mei? Ini juga bukan tentang kisah percintaan saja, tapi juga memberikan pembelajaran tentang dunia kerja yang sangat keras dan licik.

Ervantr · Real
Sin suficientes valoraciones
279 Chs

Rencana

Senno menatap putranya sambil bersedekap dada serta menatap putranya tajam, membuat Avin merasakan ada akan hal yang tidak mengenakan akan segera terjadi.

"Vin, ayah mau tanya. Buat apa kamu mengeluarkan uang sebanyak ini dalam sehari?" Tanya Senno dengan menatap putranya curiga.

Senno menunjukkan struk mutasi kartu debit Avin yang di kirim melalui email dengan jumlah yang tidak sedikit.

Senno curiga, selama yang ia tahu putranya tidak suka menghamburkan uang. Bahkan yang jajan Avin dalam sebulan tidak lebih dari tiga juta dan hari ini dalam sehari Avin sudah mengeluarkan uang hampir sepuluh juta. Jelas semua itu mengundang kecurigaan sang ayah.

'Mampus, harusnya gak pakai kartu debit kemarin' gerutu Avin dalam hati.

***

Siang ini setelah meeting kantor, Rafael memiliki janji dengan Senno untuk bertemu di restoran Jepang dekat kantornya. Ada hal penting yang perlu mereka bahas.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com