Bella pun segera keluar ruangan di mana putrinya di rawat dan bergegas untuk pulang. Sepeninggalan bundanya, kini Radit dan Zelsa mendadak di liputi suasana yang cukup canggung sekaligus hening.
Zelsa menunduk tanpa berani melihat ke arah Radit lagi, karena ia takut Radit marah setelah ia memotong ucapannya tadi.
Sedangkan Radit menanap Zelsa dengan tatapan yang masih menuntut penjelasan. Raut wajah Radit kini menjadi datar, membuat Zelsa semakin tidak enak hati. Dengan mengumpulkan seribu keberanian, akhirnya Zelsa membuka suara.
"Kak, em maaf yah kalau tadi Zelsa sudah memotong ucapan kakak," cicit Zelsa pelan.
"Sebenernya orang tua aku gak ngebolehin pacaran," lanjut Zelsa lagi dengan nada yang semakin pelan.
"Kalau kakak mau, kita pacaran tapi jangan sampai orang tua aku tahu," lanjut Zelsa lagi dengan nada yang semakin pelan serta kepala yang menunduk tanpa berani menatap Radit sedikitpun.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com