webnovel

2.Pertemuan

Di sebuah lapangan luas dapat dilihat 5 orang yang terdiri dari 2 lelaki dan 3 wanita. Ya dia adalah kelompok Ray yang sedang menyusun rencana. "Ok teman teman kita akan berbagi tugas untuk bertemu masing masing siswa. bagaimana?? ada yang keberatan??? " Lenovia berkata sambil berhadapan dengan tiga orang lainnya

"heyy Ray dimana?? ". melihat Ray mehilang dari pandangannya diapun bertanya. "Tuh dibelakangmu ". jawab Lewis sambil menunjuk ke arah belakang.

Lenovia pun menoleh melihat Ray yang kini bersandar di bawah pohon dengan mata tertutup. "Sialan Ray kamu dengar tidak apa yang saya omongin??? " teriak Lenovia.

Ray yang menutup matanya kemudian mengangkat tangan kanannya. "cihhh baiklahh kita akan dibagi 3 saya dengan Lewis, layla dan Laura, dan Ray bersama pohon itu " Lenovia berkata dengan nada jengkel.

"Okkk setengah jam kemudian kita akan berkumpul kembali di tempat ini.. bubar.. " Lenovia.

"Tunggu" cegah Lewis. "ada apa Lewis? " Lenovia

"Tahukah kamu bahwa bahkan nama orang yang akan kami cari belum di beritahukan??? bagaimana cara untuk menemukannya?? ". Lewis

"heh he..... maaf maaf tugas kelompok Laura akan mencari wanita bernama Trya amelia. dan kami mencari Nikolas isho. Sedangkan Ray mencari Fanny olivia dan oh iya di sini potret mereka. " kata Lenovia malu sambil memberikan sebuah potret

"ok sekarang bubar"Kata Lenovia. Kelompok laurapun pergi menyisahkan 3 orang. "ayo Lewis" kata Lenovia sambil berjalan.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

... Setengah jam kemudian

Lenovia dkk sampai ke tempat pertemuan yang di janjikan. Sesampainya di sana mereka memperhatikan Ray yang masih sama posisinya dari setengah jam yang lalu. Dia gemetar karena marah"Sialan Ray mengapa masih belum melakukan tugasmu". kata Lenovia geram sambil menunjuk ke arah Ray yang masih menutup matanya.

Melihat Ray yang masih saja menutup matanya dia semakin marah dan berlari meninggalkan retak di tanah tempat dia berdiri sebelumnya.

Beberapa meter sebelum sampai ke Ray dia berputar di udara. Sedangkan kakinya menuju kearah Ray yang masih menutup mata.

Beberapa senti sebelum menyentuk kepalanya Ray kemudian mengangkat tangan kanannya menangkap kaki Lenovia. Meninggalkan angin yang berhamburan disekitar mereka berdua.

"Hehhh hari ini hitam yahh" kata Ray data. "Sialan Cabul". Lenovia berkata sambil melompat berputar ke belakang. Teman-temannya hanya tertawa karena kejadian itu selalu terlihat hampir setiap hari.

"Dimana siswa yang saya perintahkan untuk mencari??? lenovia berkata sambil menoleh kiri dan kanan. "cari cemilan"jawab Ray datar. "apa mak--"sebelum menyelesaikan kata katanya itu di potong oleh suara gugup dari belakang.

"Maaf senior saya datangnya lama". kata seorang wanita. Dia adalah wanita berdada gemuk walaupun tubuhnya agak pendek. sambil berjalan kedepan Ray membawa sekantong cemilan.

"hohhh tidak masalah mana yang saya minta???? ". Ray berkata sambil merentangkan tangannya kedepan. "disini"jawab pendek gadis itu sambil menyerahkan kantong makanan dengan gugup

"ayo kalian sini temani saya makan"kata Ray sambil memperbaiki posisi duduknya siap siap untuk makan. Teman temannyapun masing masing memperbaiki duduknya sambil mengambil cemilan dan minuman di kanting plastik. Tapi bahkan sebelum mereka mulai sebuah kaki putih melesat kearah Ray. yah itu Lenovia memberikan tendangan sabit kearahnya.

"Apa ada masalah nona Lenovia???? ". kata Ray sambil menangkap kaki itu. "ohhh tidak entah mengapa saya kesal melihat wajahmu"jawab Lenovia.

"tahu kah kamu bahwa hampir saja menghancurkan makanan ku??? ". "memangnya masalah kalau semua itu hancur??? ". "cihh kolor hitam". "ngomong apa kamu???. ". teman temannya hanya melihat lihat sambil makan bagaikan menonton film aksi di bioskop

"Ohhh... ohh iya siapa namamu lagi??? "Kata Ray sambil menoleh ke arah gadis yang membawa bingkisan. "F.. Fanny S... Senior. " jawabnya. Awalnya dia hanya sedikit gugup tapi setelah kejadian yang dia lihat membuatnya super gugup.

"Hmmmm Fanny yahh.. ikut dengan gadis itu " kata Ray sambil menunjuk kearah Lenovia. Setelah berkata seperti itu diapun mulai melanjutkan makannya.

"Aaada aaapa yah senior??? ". Fanny berkata keara Lenovia setelah melangkah kedepan Lenovia."hooo tidak perlu gugup oh iya memangnya si cabul malas itu tidak menjelaskan apa apa???. ".

"Tidak senior namanya saja saya tidak tahu"jawab Fanny jujur. "Haaahh(menghela nafas) sudah diduga dari si cabul malas"kata lenovia.

"memangnya ada apa yah senior??? "Fanny bertanya kebingungan. "Begini yahh apakah kalian tidak dapat pemberitahuan dari personil osis tentang tunamen??? " "hm kalau masalah itu kami dapat..... jangan jangan kalian yang akan jadi mentorku??? "seakan mendapat pencerahan di siang bolong Fanny bertanya.

"Binggo.. benar sekali dan si cabul malas itu di tugaskan untuk mencarimu". kata Lenovia sinis."Oh ya nama saya Lenovia, dia laura dan layla, dia Lewis dan sicabul malas itu adalah Ray"Lenovia berkata sambil menunjuk bergantian ke arah temannya.

"salam senior lenovia, senior laura, senior layla, senior Lewis dan senior Ray" kata Fanny

"Tidak perlu begitu formal biasa aja. ahhh ngomong ngomong saya penasaran bagaimana kalian bertemu??? " Lewis yang dari tadik asik untuk menonton pertunjukan kini ikut serta dalam percakapan.

"Benar sekali saya juga penasaran" Lenovia berkata penasaran. Fanny yang dapat pertanyaan kani hanya melihat ke arah si kembar dan mendapati mereka mengangguk angguk.

Lalu dia menoleh ke arah Ray yang saat ini masih asik dengan makanannya diapun berkata

"Saat itu....

.

.

.

.

.

.

... setengah jam sebelumnya... setelah kepergian 4 orang itu

3 orang gadis berjalan sambil bercerita gosib kiri kanan sambil berjalan ke arah bawah pohon. Tapi sebelum mereka memperbaiki duduknya dua orang senior datang bergantian. Awalnya seorang lelaki lalu wanita selanjutnya masing masing mengambil dua orang. Sehingga tinggallah dia sendirian, yah dia adalah Fanny yang saat ini sedang sendirian.

Tapi sebelum duduk dia memperhatikan seorang pemuda rambut silver yang kebetulalan tak jauh darinya. Pemuda itu melambaikan tangan untuk mengisaratkan dia untuk mendekat. Diapun merasa gugup karena dia yakin pemuda itu adalah seniornya disekolah ini, tapi walaupun dia gugup dia tetap melangkah kearahnya.

"ada yang bisa saya bantu senior??? "katanya dengan gugup memperhatikan espresi pemuda di depannya. "Ohh tidak... saya hanya merasa lapar bolehkah saya minta tolong untuk membelikan makanan untukku??? "

"dan oh merasa nyaman kamu boleh makan dulu sebelum pergi" "terima kasih oh iya senior kalau kamu mau berbagi dengan saya kebetulan saya membawa bekal dari rumah". "hooo benarkah??? klw begitu terima kasih saya tidak akan merasa sopan"

Mereka pun mulai makan bersama Ray diam karena memang tidak suka banyak bicara sedangkan Fanny dia diam karena gugup. Oleh karena itu hal yang mereka dengar hanyalah suara sendok dan kunyahan.

Selang beberapa menit mereka pun selesai makan dan mereka pun beristirahat sebentar sebelum Ray berkata."Yahh sekarang pergilah membeli cemilan dan minuman. terserah mau beli apa yang jelas enak mengerti?? ". "mengerti senior. " setelah itu diapun pergi.

Kembali kemasa sekarang.

"hhahah.. keberuntungan Ray memang yang terbaik" Lewis tertawa sambil berkata. "memang". "benar". kata si kembar. sedangkan Lenovia hanya memiliki kepala merah dan asap keluar dari telinganya.

Tak lama kemudian seorang wanita dengan rambut panjang berponi datang. Di ikuti dengan seorang pemuda dengan wajah yang seperti seakan akan ambruk seketika.

"Yahhh sekarang waktunya pelatihan" Ray yang telah menyelesaikan makannya berkata. Lenovia, sikembar dan Lewis merasa bergidik mendengarnya.

Fanny dan kawan kawan merasakan perasaan tidak enak setelah melihat ekspresi seniornya.

***********Salam kawan************

Salam damai kawan

Lutcifer_creators' thoughts