webnovel

pertarungan part 2 bab 5

Suara gertakan gigi semua orang dengan geram"seolah-olah mereka siap kapan saja merobek mulut vestu".ledakan energi yang besar hingga terjadi hembusan angin yang menyebar kesegala arah.

Wila: bocah terkutuk.hari ini ku pastikan ajalmu akan datang,seperti yang kau minta,semuanya bentuk formasi naga pencakar bumi.

Baik.jawab serentak dan membuat semuanya orang membentuk segel di tangan dengan momentum kuat,lalu angin yang dahsat berkumpul membetuk naga dengan pancaran aura yang kuat.

Vestu: sepertinya kita dalam bahaya

Bagas: kalo itu aku juga tau.bodoh

Vestu: apakah kau ada cara untuk kita bisa lolos dan bagaimana aku bisa mengeluarkan angin seperti itu.?/

Bagas: memang nya element kamu apa.?

mengingat….oohh…iya saat itu'gumam vestu yang ingat saat dia mengalami lonjakan energi,dia bisa mengeluarkan akar dari telapak tangan.

Vestu: aku mengerti." dia langsung memasang kuda-kuda dan mengarahkan kedua telapak tangan kedepan dengan wajah serius sambil mendesisis.keringat bercucuran dari kepala.tombak keluarlah"sebuah akar keluar berwana hijau keluar,setelah 30 cm akar itu jatuh dan bergantung di tangan"itu terlihar memalukan.sebelum menjelaskan,puluhan bilah- angin menyerang dengan cepat hingga tidak sempat menghindar.

Vetsu secara reflek memutarkan akar itu secara pertikal.dengan ekspresi tak beraturan,keringat dingin bercucuran di wajahnya,tapi tubuhnya sangat tenang seolah tidak merasakan bahaya.

Semua serangan itu terpental dan semua area yang terkena serangan tersebut hancur seketika.semua orang terperanga,tidak ada yang percaya bahwa kekuatan gabungan yang dibanggan keluarga rong akan semudah itu ditangkis meskipun itu versi terlemah nya, tapi serangan itu sudah cukup membunuh puncak di ranah pengumpulan mana."sungguh ini adalah suatu hal yang langka terjadi.

Vestu: meskipun akar pohon ini sangat lentur, tapi energi nya sangat besar."Jurus ini kunamakan:akar cambuk"

Bagas: norak sekali, tidak enak didengar lagi pula akar ini,sangat pendek,mana bisa disebut cambuk.cibir dengan nada mengejek

Vestu: berisik."timpal dengan wajah masam

Bagas: baiklah sekarang giliran kita,"mengangkat tangan kanan,dengan teriakan tombak angin. Hembusan angin memutar dan berkumpul di 1 titik,membentuk tombak sepanjang 3 meter dengan aura membunuh,saat mengayunkan tangan, tombak itu langsung bergegas maju seolah bisa menghancurkan apa saja yang ada di depan.2 orang yang telat bertahan, langsung meregang nyawa."sungguh serangan yang mengerikan.

Wila:".dengan wajah memerah sambil menggertakan gigi." 2 tetua bawakan kepala mereka kehadapanku.

Tetua Rita: tapi tuan.sebaiknya kita mundur dan mengatur rencana serta menambah bantuan biar tidak ada korban jiwa lagi di pihak kita."Para murid pun mengangguk dan setuju atas usulan tetua rita."

"Wajah masam terlihat di wajah wila, karena tetua mereka saja takut menghadapi 2 bocah ini.

Wila: semuanya, mundur, kita akan membiarkan mereka untuk sementara bernafas dengan tenang."awas saja kau gumam wila dengan kesal sambil menggertakan gigi."

Rini: dasar bocah manja sudah kalah telak masih aja mengancam,sungguh tidak tau malu.

Bagas: baiklah,apakah kau sudah mendapatkan akar naga.?

Arif: ada hal yang jauh lebih baik dari pil akar naga."dengan antusian memperlihatkan batu hijau'

Bagas: apakah selusin orang bodoh tadi mengincar ini.kalo memang batu itu segitu bermanfaatnya.