Naoki mengunyah dengan semangat makanan yang di sediakan rumah sakit padanya malam ini. Begitu lahap menyantap makanan hambar khas rumah sakit itu.
"Pelan-pelan, nanti kau tersedak!" Makoto menyerahkan segelas air putih pada Naoki.
Naoki meraihnya lalu menenggaknya dengan cepat. Meletakkan gelasnya pada meja lipat yang di letakkan di atas pangkuannya. Lalu kembali menyendok nasi di hadapannya.
Sudah 3 jam Naoki tertidur dan akhirnya bangun. Moodnya hancur seketika ketika tahu Kuro-channya sudah tak ada di sisinya, belum lagi pemikiran bahwa perpindahan rumahnya pasti akan di batalkan karena keadaannya saat ini.
"Kalau kau kesal karena berpikir tak jadi pindah rumah, kau salah." Makoto bicara tanpa melihat Naoki, ia sibuk mengetikkan sebuah pesan di ponselnya.
Naoki menoleh cepat ke arah Makoto. Begitu takjub dengan kehebatan yang kakak angkatnya miliki. Ia bisa menebak secara tepat keadaannya dan apa yang sedang ia pikirkan.
"Jadi?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com