"Tak ada kabar dari Naoki?" Ayah Makoto bertanya pelan pada putranya yang memandangi Hiro dari jauh.
Hiro dengan neneknya sedang asik menanam bunga Camelia di sudut halaman rumah. Sedangkan Akane masih sibuk di dapur, membuat camilan dan minuman dingin.
"Iya.. aku pun tak tahu." Makoto menjawab pasrah.
"Memangnya kau tak menghubunginya lebih dulu. Papa khawatir dengan kesehatan Naoki. Dia pasti sangat berusaha belajar di sana dan mengabaikan kesehatannya."
"Papa ini terlalu berpikir jauh. Naoki itu anak yang cerdas. Dia juga sangat menyayangi keluarganya, termasuk kita jadi pastinya dia tak akan membuat kita sedih." Makoto mulai terlihat tak suka dengan cara pikir ayahnya yang kadang terlalu berlebihan.
"Walau pun kau bilang begitu. Akhirnya Naoki tak mengabarimu kan?!" Setelah mengatakan hal itu, ayahnya beranjak bangun dan bergabung dengan Hiro dan istrinya.
Tak berselang lama, Akane datang membawakan satu nampan berisi beberapa gelas minuman dingin dan kudapan hangat.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com