webnovel

Kamu Seperti Kekasihku

Setelah kehilangan kekasihnya sekaligus calon suaminya yang bernama Arkana, Nindya harus menghadapi banyak masalah. Dia harus rela menikah dengan pria bernama Ray karena dia harus melakukan sebuah pernikahan bisnis. Namun, disaat Nindya berada di jurang keputus asaannya. Dia bertemu dengan pria yang 'mirip dengan Arkana.' Akankah Nindya meneruskan pernikahan dengan Ray? Atau mungkin dia memilih untuk bersama dan memperjuangkannya cintanya bersama pria yang mirip dengan Arkana? Lalu, Akankah kematian Arkana mengungkapkan banyak misteri yang tersembunyi selama ini?

Dhini_218 · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
51 Chs

kamu milikku!

Rey menatap kearah Nindya, dia hanya mencintai Nindya, tidak ada wanita lain walaupun itu Fera sekali pun.

"aku tidak tahu, tapi dia selalu mengatakan jika dia mencintai aku. Tapi! aku tidak pernah mencintainya, hanya kamu dya, hanya kamu yang cintai selama ini, tapi kamu tidak pernah melihat aku selama ini, hanya Arkana saja yang ada di mata kamu dya dan tidak pernah kamu melihat perasaan aku yang sangat dalam ini!"

mendengar ungkapan hati Rey yang sebenarnya, Nindya merasa terkejut, dia memang hanya melihat hanya pada Arkana dan tidak pernah melihat pria lain selain dia, dia pria satu-satunya yang paling dia cintai, jadi dia tidak pernah menyadari tentang perasaan Rey padanya. Tapi sahabatnya sangat mencintai Rey, Nindya merasa sangat bersalah karena Rry tidak membalas cintanya Fera dan terus mengejar dirinya.

Nindya juga tidak memiliki pilihan lain, karena pernikahan ini hanya untuk menyelamatkan perusahaan ayahnya dan juga orang-orang bekerja disana.

Nindya menatap Rey dan bertanya, "Rey, kenapa kamu mencintai aku? kenapa kamu tidak menerima cintanya Fera, kamu sudah bercinta dengannya tapi kamu, langsung membuangnya seperti itu! Rey, wanita bukan barang untuk dipermainkan dan jika kamu sudah bosan kamu bisa membuangnya seenak seperti itu! kamu mengatakan cinta padaku tapi kamu tidak mengerti arti cinta itu sendiri, aku sangat sedih Rey, sangat!" ucap Nindya, dia menitikkan air matanya.

cinta yang Rey katakan padanya bukanlah cinta yang tulus seperti Arkana berikan untuknya.

Rey menggenggam tangan Nindya dan berkata, "Aku sangat mengerti tentang hati aku, aku tahu bagaimana perasaan aku sama kamu! dya, aku mencintai kamu hingga detik ini, jika aku tidak mencintai kamu, mana mungkin aku memaafkan kamu karena kamu sudah tidur dengan pria lain seperti tadi! dya, aku menerima kamu apa adanya, aku tidak ingin kehilangan kamu, karena kamu adalah milik aku!" ucap Rey dengan sungguh-sungguh.

Nindya merasakan sakit didalam hatinya, karena Rey sudah mengungkit hubungan ketidak sengajaannya dengan Axcel.

"Rey, kalau kamu tidak bisa menerima aku, aku pun tidak akan pernah bisa menerima perselingkuhan kamu dengan Fera, aku tahu! aku memang salah, tapi kamu jauh lebih bersalah dari aku!" ucap Nindya, di membuka pintu mobil dan segera keluar dari mobil Rey.

Nindya merasa hatinya sangat sakit, Rey menyalahkan dia tapi dia tidak mau di salahkan.

Nindya berlari pergi menjauhi mobil Rey dan berjalan tidak tahu dimana arahannya.

Rey mengacak-acak rambutnya, dia menyesal telah mengatakan itu.

Ray keluar dari mobil dan berusaha mengejar Nindya, namun Nindya sudah pergi dengan menaiki taksi.

Rey berteriak dan merasa hatinya sangat kesal, kesal karena dirinya sudah mengatakan hal-hal yang bodoh.

"arrghhh ... sialan, kenapa aku mengatakan itu! bodoh kamu Rey, bodoh kamu, kamu memang sangat bodoh!" ucap Rey, dia mengacak-acak rambutnya, dia kesal dengan dirinya sendiri.

setelah melihat Nindya pergi, Rey langsung masuk ke dalam mobilnya, dia pulang menuju rumahnya dan menunggu hari esok, karena hari pernikahannya hanya tinggal 3 hari lagi, Rey harus bisa menahan dirinya agar Nindya tidak membatalkan acara pernikahan nya.

Rey pun masuk ke dalam mobilnya dan segera pergi dari tempat itu secepatnya.

di depan jendela kamarnya, Axcel menyaksikan itu semua, dia tersenyum puas karena Nindya memang tidak mencintai Rey.

sambil menyesap minumannya Axcel tersenyum dan berkata, "huh, kamu pikir aku akan menyerahkan Nindya padamu Rey, tunggu saja, aku akan mengambil Nindya dan Nindya akan menjadi milik aku, aku Axcel tidak akan pernah mau mengalah apalagi masalah wanita!" ucap Axcel dia tersenyum sinis.

dia memandang layar ponselnya dan melihat foto Nindya yang dia ambil secara diam-diam saat dia sedang menutup matanya.

Axcel tersenyum samar dan berkata, "kenapa kamu masih mau menikah dengan pria yang tidak pernah kamu cintai dya? bukankah kamu mencintai pria yang mirip dengan aku, setidaknya kamu menyukai aku karena aku mirip dengan pria itu!" ucap Axcel, dia melihat wajahnya di depan cermin, dia mengingat wajah dia dan pria yang ada di mimpinya sangatlah mirip bahkan sangat sama.

sambil menatap wajahnya dan melihat ada beberapa tanda cinta yang tertinggal di lehernya.

Axcel tersenyum dan mengingat saat dia bercinta dengan Nindya, dia begitu bahagia dan merasa jika dia sudah memiliki Nindya, semakin mengingat itu, semakin besar tekad Axcel untuk merebut Nindya dari tangan Ray dan apapun resikonya, Axcel bertekad untuk mendapatkan Nindya, entah dirinya dan juga hatinya.

Axcel merasa percaya diri karena wajahnya yang mirip dengan Arkana sangat optimis jika dia bisa memiliki Nindya dan juga dia bisa membuat Nindya mencintainya juga, sama seperti perasaannya saat ini.

Axcel yang sibuk dengan pikirkan nya tiba -tiba terkejut saat mendengar suara ketukan pintu.

Axcel menaruh gelas minumannya dan berjalan untuk membuka membuka pintu dan saat dia membukanya, Axcel terkejut karena yang datang adalah asisten yang datang secara pribadi mencari informasi yang dia butuhkan untuk mencari tahu tentang Nindya.