Mataku menyapu sekeliling. Para pelayan tidak berani membuat suara apapun, mereka takut akan terdampak oleh masalah ini.
Bibi Lan tidak menyangka aku akan membelanya hingga menyebabkan situasi menjadi seperti saat ini. Dia dengan cepat berlari ke sisi wanita tua itu untuk meminta maaf.
"Nyonya besar, semua ini salahku. Tolong segeralah berdiri, lantainya dingin!"
Ketika nenek mendengar ini, kebenciannya padaku semakin besar, "Apanya yang salahmu? Ini semua salah Jiang Ran. Cepat atau lambat, dia akan menghancurkan keluarga ini!"
Aku berbalik, tidak ingin berbicara lebih banyak.
Tanganku menjinjing rokku lalu pergi. Bibi Lan mengejar ke pintu kemudian menghentikanku, "Nona, jangan ambil hati apa yang terjadi barusan. Nyonya besar tidak memiliki niat buruk."
"Aku tahu."
Aku berbalik dan melihat bibi Lan. Melihatnya ingin mengatakan sesuatu tapi tidak berani, aku bertanya, "Bibi Lan, apakah ada hal lain yang ingin kamu katakan?"
Dia melihat ke belakangnya lalu berkata dengan hati-hati, "Kondisi fisik Nyonya akhir-akhir ini tidak terlalu baik. Dia menyuruhku untuk menyembunyikan ini darimu…"
"Ibuku sakit?"
"Ya. Dia akhir-akhir ini minum obat untuk memulihkan tubuhnya."
Aku terus memikirkan kata-kata Bibi Lan di sepanjang jalan. Ibuku sakit, tetapi aku adalah orang terakhir yang tahu, seluruh keluarga menyembunyikannya dariku.
Baru setelah aku tiba di hotel, aku menghilangkan pikiranku. Aku lalu masuk ke lokasi dimana Jiang Yu akan menjadi pemeran utama wanita dengan kepala terangkat tinggi dan dada membusung.
Sosok menawanku segera menarik banyak perhatian. Banyak orang yang mengangkat gelas mereka kepadaku sebagai tanda pujian. Tetapi aku hanya fokus dengan apa yang akan dilakukan Jiang Yu malam ini.
Tiba-tiba wajah yang familiar muncul di depanku. Ketika aku masih bertanya-tanya mengapa dia ada di sini, tangan Jiang Yu yang lembut dan seperti tanpa tulang itu melingkar di lengannya.
Mereka berdua saling berbisik di telinga mereka, sebelum kemudian mata mereka menatap padaku.
"Kak, biar aku kenalkan padamu. Ini adalah tunanganku, He Zhizhou." Suara lembut Jiang Yu terdengar. Kedua orang ini sudah berdiri di depanku.
Aku menatap He Zhizhou. Itu adalah perasaan yang tidak terlukiskan. Seakan ada batu besar di hatiku.
Semakin lama semakin menekan, semakin lama semakin berat.
"Kebetulan sekali? Aku juga kenal seorang pria bernama He Zhizhou, tapi dia adalah b*jingan bermuka dua."
Aku memalingkan mataku kemudian menatap Jiang Yu dengan dingin.
Dia masih tersenyum, dan kata-kata ini tidak cukup untuk menyakiti dirinya, "Aku mendengar Ah Zhou menceritakan kisah antara kalian berdua. Tapi bagaimanapun juga itu semua adalah masa lalu."
Suara He Zhizhou yang tak berdaya terdengar, "Ya, semuanya adalah masa lalu."
Hatiku mati rasa, senyumanku pun membeku di bibirku.
"Tuan He benar-benar pelupa. Dia datang kepadaku beberapa hari yang lalu untuk menunjukkan ketulusannya, dan memohon padaku untuk kembali. Dan sekarang dia bertunangan? Cintamu benar-benar mudah didapatkan."
Mendengar kata-kataku, Jiang Yu menunjukkan senyum dengan paksa.
"Kak, jangan berkata seperti itu tentang dia."
He Zhizhou menatapku dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan.
Mata Jiang Yu menyipit, di matanya penuh dengan kecemburuan. Dia menolak untuk mengakui kekalahan dengan mudah. Dia pun tidak akan melewatkan kesempatan untuk menunjukkan kemesraannya di depanku.
Aku melihat dia menepuk punggung tangan He Zhizhou, pria itu sedikit membungkuk dan mendengarkan bisikannya.
Siapa yang tak akan cemburu melihat pasangan yang saling mencintai itu?
Heh, mereka sungguh cocok untuk satu sama lain, pria br*ngsek dan wanita j*lang.
Mereka berdua bersikap serendah itu, sungguh menjijikkan.
Aku meluruskan tubuhku. Tetapi dari sudut mataku aku melihat sesosok perlahan berjalan mendekatiku. Itu adalah Fu Hansheng.
Ketika dia mendekat dan melingkarkan lengannya di pinggangku, aku baru menyadari bahwa itu benar-benar dia!
Namun, aku tidak menyuruhnya datang ke sini hari ini. Mungkinkah Jiang Yu?
Mata He Zhizhou menjadi gelap.
"Kita bertemu lagi, Tuan Fu."
Hatiku berdenyut kesakitan, aku menatap lurus ke arah suami secara statusku ini. Bagaimana dia akan bersikap di depan orang lain.
Ada cahaya penuh canda di mata Fu Hansheng, "Tuan He, aku sungguh gagal mengenali orang yang familiar. Terakhir kali aku salah paham, kukira bahwa kamu adalah seorang idiot yang mengganggu istriku. Tetapi aku tidak menyangka bahwa kamu akan menjadi adik iparku dalam sekejap mata."
Melihat bahwa ada yang salah dalam situasi ini, Jiang Yu berbisik, "Ah Zhou, ayo kita kesana."
Tidak sampai sosok mereka berdua menghilang, hatiku yang berdenyut-denyut kembali memiliki kekuatan. Aku menarik napas dalam-dalam lalu menstabilkan kakiku yang sudah lemah.
"Jiang Ran, apa kamu tahu? Terakhir kali, pacarmu itu mengikuti mobilku dan menabraknya dengan sengaja."
"Pada saat itu, aku pikir kalian berdua saling mencintai, tapi sekarang sepertinya itu hanya lelucon."