"Duduk di sini, Diah!" Ajak Austin. Diah menurutinya. "Sebentar, aku beli kopi dulu! Kamu mau kopi?" tanya Austin menawarkan Diah. Kakak iparnya tak menjawab, ia rasa Diah butuh kopi buat menenangkan dirinya. Namun..
Mendadak saja Diah memeluknya, dengan erat. Dan sialnya, sepasang mata indah itu menatap adegan tak tepat untuk hari ini di mata Abigail itu. Ia tidak tau apakah ia tepat datang kerumah sakit menengok Mike atau tidak. Tetapi ia rasa sangat tidak tepat untuk datang kerumah sakit.
Niat hati Abigail memberi kejutan, tetapi ialah yang menerima kejutan dari Austin untuk kesekian kalinya. Mesra. Padahal tidak sepenuhnya adegan yang Abigail lihat bukanlah hal serius, tetapi hanya sebatas kakak ipar yang butuh tempatnya menangis saat Diah mengalami hal ini. Dan tanpa sadar, Austin memeluk erat Diah. Mengundang kecemburuan Abigail lebih besar lagi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com