'Assalamualaikum Diah, kakak gak tau harus bilang apa sama kamu. Tapi hati kakak sangat sakit sekali Diah, kakak.. kakak melihat ayah kamu berpelukan dengan Ibu kamu itu. Entahlah, kakak seolah tidak dihargai sebagai calon istrinya. Kakak takut untuk melangkah lebih lanjut lagi bersama ayah kamu ke jenjang yang labih serius lagi nantinya.'
Chat itu Susi kirimkan sebelum Adrian mengirimkan chat pada Susi. Hati Diah sangat panas membaca isi pesan Susi tadi. Ia tidak akan membiarkan rencananya itu seperti sekarang ia lakukan pada Nesya.
Dan pisau itu pun mulai melukai pipi Mesya lebih dalam lagi. Cairan berwarna merah mulai menetes. Nesya menjerit tertahan oleh tangan Diah, matanya terpejam saat pisau itu mulai menyakitinya. Lalu Diah..
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com