webnovel

Papa Mau Beli Perhiasan

Coki sampai di toko perhiasan dan dia melangkah menuju tempat banyak perhiasan Coki melihat lihat jenis perhiasan yang ada di toko tersebut lalu Coki menanyakan jenis perhiasan ke pelayan di toko perhiasan tersebut

"Mba di sini cincin yang paling mahal yang mana" tanya Coki sambil menatap perhiasan yang ada di depannya

"Ini mas yang paling mahal di sini" jawab pelayan toko perhiasan sambil menunjukkan dan memberikan cincin yang di maksud ke arah Coki lalu Coki menerima cincin yang ada di tangan pelayan toko perhiasan

"Aku pesan yang ini mba" jelas Coki sambil menyodorkan cincin yang ada di tangannya ke pelayan toko perhiasan

"Saya bungkuskan dulu mas" jawab pelayan toko perhiasaan sambil melangkah untuk membungkus cincin yang di pilih Coki saat akan melangkah Coki memanggilnya sehingga pelayan toko perhiasan mengentikan langkahnya dan membalikkan badannya menghadap Coki

"Mba tolong bungkuskan gelang dan saling yang paling mahal di sini sekalian" jelas Coki sambil menatap pelayan toko perhiasan dan pelayan toko perhiasan langsung menganggukkan kepalanya tanda paham

''Ada lagi mas yang mau di pesan" tanya pelayan toko perhiasan sambil tersenyum menatap Coki

"Ngga ada mba" gumam Coki menatap ke semua perhiasan

"Baik mas saya bungkuskan pesanan mas dulu" jawab pelayan toko perhiasan di balas anggukkan kepala oleh Coki lalu pelayan toko perhiasan langsung melangkah meninggalkan Coko untuk membungkus semua pesanan Coki

Alesia dengan sabar menjelaskan mata pelajaran kuliah yang belum Arjuna pahami dan Arjuna mengamati wajah Alesia dengan seksama, Arjuna memandang wajah Alesia dengan cukup lama sampai melamun, dan kadang Arjuna memotret Alesia tanpa di ketahui Alesia karena terlalu fokus menjelaskan ke Arjuna

Alesia

"Arjuna apa lo sudah paham dengan mata kuliah yang gue jelaskan tadi" tanya Alesia sambil menatap Arjuna yang tengah melempar senyum ke arah Alesia

Arjuna

"Belum Alesia kapan kapan gue ke rumah lo biar gue makin paham dengan penjelasan lo" jelas Arjuna sambil tetap menatap wajah Alesia yang sedang menatap Arjuna

Alesia

"Arjuna tapi kalau lo ke rumah gue jangan makan banyak banyak soalnya kalau lo makan dan makanannya habis nanti gue nanti memasak makanan lagi" canda Alesia sambil terkekeh menatap Arjuna

Arjuna

"Iya Alesia nanti gue belikan makanan supaya lo ngga repot repot memasakkan makanan buat gue kewajiban itu lo simpan saja setelah menjadi istri sah gue" jelas Arjuna panjang lebar sambil mengedipkan mata ke arah Alesia sedangkan Alesia membulatkan matanya

Alesia

"Apa Arjuna" tanya Alesia sambil membelalakkan matanya dan mulutnya menganga refleks tangan Alesia menutup mulutnya dengan tangannya

Arjuna

"Alesia kamu memasakkan aku kalau kita sudah menikah" tegas Arjuna sambil mengedipkan matanya ke arah Alesia sementara Alesia melototkan matanya ke arah Arjuna

Alesia

"Arjuna kamu jangan bilang kayak gitu aku belum siap menikah" jawab Alesia dengan suara parau

Arjuna

"Aku akan selalu setia menunggu kamu Alesia jadi kamu jangan khawatir" tegas Arjuna sambil terkekeh sementara Alesia menundukkan kepalanya

Alesia

"Tapi Arjuna apa yang membuat kamu jatuh cinta sama aku dari dulu awal kita masuk kuliah sampai sekarang padahal banyak perempuan lain yang lebih cantik dan mereka juga pasti cinta ke kamu tapi kamu ngga merespon mereka" jelas Alesia panjang lebar sambil menatap Arjuna dengan penuh tanda tanya

Arjuna

"Alesia banyak yang membuat aku bertahan jatuh cinta sama kamu karena kamu orangnya cantik banget, pintar dalam segala hal baik dalam akademik atau non akademik, dewasa, baik hati, tidak sombong, pokonya menurut aku kamu itu wanita paling sempurna yang aku kenal dan wanita yang beda dari wanita yang aku kenal sebelumnya perlu kamu ingat Alesia aku tipe orang yang setia dan aku orangnya tidak gampang buat jatuh cinta sama seseorang jadi jangan harap aku akan dengan mudahnya jatuh cinta ke orang lain" jelas Arjuna panjang lebar sambil menatap Alesia dengan mengulum senyum dan Alesia memegang rambutnya frustasi

Alesia

"Arjuna maaf kalau aku sering menyiksa kamu tapi aku ngga maksa aku untuk menunggu aku" jawab Alesia sambil menatap Arjuna

Arjuna dan Arjuna tanpa berkedip menatap Alesia dengan perasaan cinta yang tulus

Arjuna

"Alesia walau kamu ngga maksa aku tapi aku akan tetap menunggu kamu" tegas Arjuna sambil tetap menatap Alesia dengan senyuman

Saat Coki sedang menunggu perhiasan yang di pilih tadi di bungkus Coki duduk di sofa ruang tunggu toko perhiasan dia menelpon Alesia tapi tetap jawabannya dari operator bahwa nomor Alesia sibuk saat Coki akan membuat status di whatsapp nya tiba tiba Coki melihat status Alesia yang tadi di buat intinya Alesia bilang katanya Alesia ngantuk banget tapi di suruh ngajarin mata kuliah yang belum di pahami Arjuna setelah melihat apa penyebab nomor Alesia selalu sibuk Coki mengepalkan tangannya dan melototkan matanya

"Pantesan Alesia sayang nomor kamu selalu sibuk pas aku nelpon ternyata Arjuna modusin kamu kasihan banget kamu sayang padahal kamu ngantuk banget dan pengin tidur malah Arjuna beralasan minta ajarin mata kuliah yang belum di pahami awas aja lo Arjuna kalau gue ketemu lo gue bakalan nonjok lo" monolog Coki sambil masih mengepalkan tangannya

Criss berjalan ke arah kamar Laura karena ingin bilang bahwa Criss dan Bella akan membeli perhiasan untuk melamar pacar Coki besok Criss berjalan dengan sangat cepat setelah sampai di depan pintu kamar Laura tanpa basa basi Criss membuka pintu kamar Laura sedangkan Laura yang sedang berdiri di depan cermin terlonjak kaget melihat Criss

"Papa kalau mau masuk ke kamar aku ketuk pintu dulu" pekik Laura sambil menatap nyalang Criss

"Laura terserah papa dong mau ketuk pintu dulu mau ngga ketuk pintu dulu bebas ini kan rumah papa dan yang ngebangun rumah ini papa bukan kamu" jelas Criss sambil menunjuk dirinya dengan jari telunjuk sementara Laura memutar bola mata malasnya

"Terserah papa aja deh walau papa yang punya rumah ini tapi ini kamar Laura pah dan Laura pengin kalau ada orang yang mau masuk ketuk pintu dulu" dengkus kesal Laura sambil melipat tangan di dadanya

"Laura walau ini kamar kamu tapi kamar ini yang buat papa dan pakai uang papa paham kamu Laura" Criss berdecak sambil berkacak pinggang menatap Laura sedangkan Laura hanya memegang rambutnya frustasi

"Kalau ngomong sama papa penginnya menang terus ngga mau ngalah sama anak sendiri" jawab Laura lalu berjalan ke ranjang menghentak hentakkan kakinya ke lantai Criss hanya menahan tawanya

"Ngapain papa sama kamu kan papa yang hebat dan papa yang buat kamu ada di dunia ini" jawab Criss sambil mengekori Laura di belakangnya sementara Laura mendudukkan bokongnya di ranjang empuk miliknya

"Ada apa papa ke kamar Laura" tanya Laura sambil mengerutkan keningnya menatap Criss sementara Criss melipat tangan di dadanya

"Mama sama papa mau beli perhiasan" ucap Criss sambil menatap Laura

"Mah pah ngga usah repot repot beliin Laura perhiasan gampang kalau Laura minta aja ke mama sama papa" jawab Laura sambil tersenyum lebar ke arah Criss sedangkan Criss memegang dahinya dengan tangannya

"Laura kamu salah paham papa sama mama ngga belikan perhiasan itu buat kamu" tegas Criss sambil menatap Laura sedangkan Laura memicingkan satu mata ke arah Criss

"Maksudnya Laura salah paham apa pah di sini yang perempuan itu cuma aku dan mama tapi kalau papa mau belikan perhiasan buat mama pasti papa langsung belikan dan ngasih perhiasan itu ke mama tanpa mama ikut membeli perhiasan karena mama ikut beli perhiasan pasti perhiasan itu buat Laura kan pah ngga usah bohong" cerocos Laura sambil menaik turunkan alisnya menatap Criss sementara Criss menepuk nepuk jidatnya

"Laura papa belum selesai bicara kamu sudah potong kalimatnya dengerin papa ngomong dulu mama sama papa mau beli perhiasan itu bukan buat kamu tapi buat pacar kakak kamu karena besok acara lamaran kakak kamu Coki dengan pacarnya jadi papa dan mama mau membeli perhiasan itu untuk melamar pacar kakak kamu" jelas Criss sambil terkekeh lalu menyentil kening Laura

"Awwww papa" teriak Laura sambil memegang kening yang habis di sentil Criss sementara Criss tertawa terbahak bahak

"Ya sudah mama sama papa pergi dulu Laura kamu jaga rumah soalnya kakak kamu juga belum pulang" ucap Criss sambil melangkah menuju keluar kamar Laura sementara Laura berteriak ke Criss

"Pah beliin Laura perhiasan juga dong buat hadiah Laura karena jaga rumah" teriak Laura sambil menatap punggung Criss lalu Criss menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya

"Kalau Coki dan pacarnya sudah menikah papa janji bakalan beliin kamu perhiasan yang kamu suka Laura'' tegas Criss sambil menatap Laura menahan tawa sedangkan Laura memutar bola mata malasnya

"Pah itu memang sudah kewajiban papa karena kak Coki sudah menikah makanya papa belikan Laura kayak gitu" dengkus kesal Laura memalingkan wajah dari Criss sedangkan Criss melangkahkan kakinya menuju ruang tamu sambil terkekeh