webnovel

Nomor Alesia Masih Sibuk

Coki melangkahkan kakinya ke mobil sambil membawa semua barang belanjaannya sesampainya di dekat mobil Coki langsung membuka pintu mobilnya dan melempar semua barang belanjaannya ke jok belakang lalu Coki masuk ke dalam mobil dan menutup pintu mobilnya Coki memasang sabuk pengaman lalu Coki mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang melajukan mobil menuju ke rumah

"Gue sudah pesan cincin yang ada tulisan nama gue dan Alesia dengan begitu semua orang pasti tahu kalau gue sama Alesia mempunyai hubungan bukan hanya sekedar pacaran tapi juga mereka semua mengira kalau gue sama Alesia itu sudah menjadi suami istri karena gue pesan tulisan di cincin itu nama gue dan nama Alesia serta ada tulisan suami istri di tulisan nama gue dan nama Alesia" monolog Coki sambil tersenyum sumringah dan tetap mengendarai mobilnya menuju rumahnya

Laura masih di ruang makan sambil mondar mandir mengubungi nomor Alesia kembali beratus ratus kali tapi jawabannya masih sama nomor Alesia sibuk sehingga Laura memikirkan nasib Alesia karena Laura mencoba menghubungi Alesia berkali kali tapi nomor Alesia selalu sibuk sehingga membuat Laura berfikir bahwa Alesia sedang melakukan hubungan intim sama laki laki yang di ketahui pacar oleh orang tua Alesia

"Alesia lo kenapa dari tadi belum bisa di hubungi gue coba nelpon lo lagi jawabannya masih sama nomor lo sibuk jangan jangan Alesia sedang berhubungan intim sama laki laki yang di ketahui pacar oleh orang tua Alesia apalagi Alesia cerita ke gue kalau laki laki itu ngancam Alesia bahwa akan mengembalikan mobilnya Alesia kalau sudah berhubungan intim sama Alesia kalau Alesia masih ingin mobilnya kembali Alesia akan di perkosa oleh dia karena Alesia mandiri dan ngga mau merepotkan orang pasti minta mobilnya di kembalikan cepat ke laki laki tersebut karena laki laki itu agresif ke Alesia jadi dia merkosa Alesia dan Alesia mau mengorbankan keperawanannya demi mobil Alesia kembali secepatnya" monolog Laura sambil tetap mondar mandir berjalan di ruang makan

Bella dan Criss sampai di toko perhiasan lalu mereka melangkah ke dalam toko tersebut untuk membeli perhiasan untuk melamar Alesia setelah sampai di dalam mereka melihat lihat perhiasan yang ada di toko tersebut

"Mba di sini cincin yang paling mahal yang mana" tanya Bella sambil tersenyum ke pelayan toko perhiasan

"Yang ini bu" jawab palayan toko perhiasan sambil mengambilkan cincin yang paling mahal di toko tersebut dan menyodorkan kepada Bella lalu Bella menerima cincin itu sambil mengamati Criss tersenyum melihat cincin mewah yang ada di tangan Bella

"Saya ambil yang ini mba" ucap Bella sambil tetap menatap cincin yang berkilau itu lalu Bella menyodorkan ke pelayan toko perhiasan

"Saya bungkuskan dulu bu" jawab pelayan toko perhissan sambil tersenyum ke arah Bella saat pelayan toko perhiasan akan melangkah pergi tiba tiba Criss memanggilnya

"Tunggu sebentar mba" pekik Criss lalu mendengar ada yang memanggil membuat pelayan perhiasan toko membalikkan badan dan tersenyum ramah ke Criss

"Ada apa pak" tanya pelayan toko perhiasan sambil tetap tersenyum menatap Criss

"Mba saya pesan kalung dan gelang yang paling mahal di sini" jawab Criss sambil tersenyum ke pelayan toko perhiasan sedangkan Bella mengerutkan keningnya

"Pah buat apa pesan gelang dan kalung besok cuma acara lamaran dan cuma butuh cincin" jelas Bella sambil memicingkan mata ke arah Criss sedangkan Criss hanya terkekeh

"Mah papa beli itu buat hadiah untuk anak Ridwan karena mau menerima Coki jadi pacarnya dan mau di nikahi oleh Coki lagian ngga ada salahnya mah Ridwan juga teman papa sekaligus rekan bisnis Coki pasti Coki ngga bakal melarang kalau kita beri hadiah untuk anak Ridwan" tegas Criss sambil mengelus ngelus rambut Bella sementara Bella tersenyum sumringah mendengar jawaban Criss

"Iya pah mama setuju" gumam Bella sambil memegang tangan Criss yang ada di rambutnya

"Maaf pak apa jadi pesan gelang dan kalung yang paling mahal di toko ini" tanya pelayan toko sambil menatap Bella dan Criss bergantian

"Jadi mba" jawab Bella dan Criss bersamaan "Tolong bungkuskan kalung dan gelang yang paling mahal di sini" imbuh Bella sambil tetap tersenyum sumringah

"Baik pak bu saya bungkuskan dulu semua pesanan bapak dan ibu" jawab pelayan toko sambil tersenyum ke arah Bella dan Criss bergantian sementara Criss dan Bella menganggukkan kepalanya lalu pelayan toko perhiasan langsung bergegas meninggalkan Criss dan Bella untuk membungukus semua pesanan mereka

Alesia ketiduran sambil tetap mengangkat video call Arjuna karena mendengar ancaman Arjuna karena Arjuna belum tahu Alesia tidur jadi dia terus berbicara sendirian sementara Airin yang mendengar suara laki laki langsung masuk ke kamar Alesia untuk memastikan siapa yang menelpon Alesia

Arjuna

"Alesia kamu koq diam saja" tanya Arjuna sambil mengerutkan keningnya mendengar belum ada jawaban dari Alesia lalu Arjuna menanyakan lagi

Arjuna

"Alesia jangan marah dong sama aku soalnya walau kamu marah tetap kamu terlihat cantik" ucap Arjuna sambil terkekeh tapi masih belum mendengar jawaban Alesia

Arjuna

"Alesia koq diam saja kamu marah sama aku" tanya Arjuna lagi sambil tetap menatap layar ponsel yang di depannya sedangkan ponsel Alesia di letakkan di atas nakas jadi Arjuna cuma melihat atap rumah Alesia

Arjuna

"Alesia koq kamu diam" tanya Arjuna sambil mengerutkan keningnya sementara Airin yang penasaran dengan suara laki laki langsung membuka kamar Alesia dan melihat Alesia yang sudah terlelap tidur saat Airin akan memangkat telpon yang ada di nakas tiba tiba Ridwan memanggil dari pintu kamar Alesia

"Mah siap siap sekarang buat makan malam di rumah Criss" ucap Ridwan sambil menatap Airin mendengar suara Ridwan membuat Airin menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya

"Iya pah sebentar lagi mama siap siap" jawab Airin yang masih di kamar Alesia sementara Arjuna yang mendengar suara perempuan di kamar Alesia langsung mematikan sambungan telponnya

"Papa tunggu di ruang tamu mah" ucap Ridwan sambil tersenyum ke arah Airin lalu Airin menganggukkan kepalanya

"Iya pah ini mama juga mau kabarin Alesia supaya siap siap sekarang" jawab Airin sambil tersenyum ke arah Ridwan lalu Ridwan menganggukkan kepalanya lalu melangkah ke kamarnya untuk berganti pakaian

"Alesia mau tidur koq ngga bilang sama teman kamu" monolog Airin sambil melangkah menuju nakas Alesia

Saat akan mengangkat telponnya dan memberitahu bahwa Alesia tidur ternyata sambungan telpon sudah di matikan dan Airin langsung mengambil handphone Alesia di nakas karena Airin menduga yang menelpon tadi Coki jadi Airin akan telpon balik ke Coki dan mengatakan Alesia tidur supaya tidak salah paham lalu Airin melihat nama Arjuna yang baru menelpon Alesia lalu Airin meletakkan handphone Alesia dan menuju ranjang Alesia untuk membangunkan Alesia

"Alesia ayo siap siap kita mau berangkat ke rumah teman papa kamu sebentar lagi" ucap Airin sambil berbisik di telinga Alesia sementara Alesia yang mendengar suara Airin langsung membuka matanya

"Mah aku ketiduran" jawab Alesia dengan suara parau sambil mengucek ngucek matanya dan Airin tersenyum melihatnya

"Ayo siap siap sekarang Alesia mama tunggu di ruang tamu" gumam Airin sambil mengusap ngusap rambut Alesia yang panjang tergurai lalu Alesia menganggukkan kepalanya

"Iya Alesia mau ganti baju dulu mah" imbuh Alesia sambil melangkah menuju almari dan mencari pakaian atau dress yang akan di pakai

"Alesia kamu sedang cari apa" tanya Airin sambil mengernyit menatap Alesia yang masih sibuk mencari pakaian atau dress yang di belikan Airin di dalam lemarinya

"Aku lagi mencari pakaian atau dress yang mama beli buat acara makan malam sama teman papa" jelas Alesia sambil masih tetap mengobrak ngabrik semua pakaian yang ada di dalam lemarinya

"Alesia percuma kamu cari itu pasti ngga bakalan ketemu di almari karena pakaian atau dress yang mama beli sedang kamu pakai sekarang" tegas Airin sambil menatap ke arah Alesia dan Airin menunjuk ke Alesia sementara Alesia langsung menatap ke arah badannya dan Alesia membulatkan matanya

"Apa jadi Alesia belum melepas pakaian atau dress yang mama beli tadi setelah di coba" pekik Alesia panik sambil memegang rambutnya frustasi

"Alesia ngga papa jadi kamu ngga perlu repot repot ganti pakaian atau dress lagi karena masih menempel di badan kamu" ucap Airin terkekeh sambil melangkah menghampiri Alesia dan memegang pundak Alesia

"Tapi mah aku takut pakaian atau dress aku kucel dan berantakan gara gara aku tadi ngga melepas pakaian atau dress yang mama beli buat acara makan malam" jelas Alesia sambil menundukkan kepalanya sementara Airin menatap Alesia secara intens dari atas sampai bawah

"Alesia pakaian atau dress kamu masih memukau dan menawan ngga kucel dan ngga berantakan" ucap Airin sambil tersenyum simpul menatap Alesia

"Tapi aku ngga mau ngecewain papa mah aku mau pakai pakaian selain ini" balas Alesia sambil memegang baju yang di pakainya

"Alesia kamu pakai saja pakaian atau dress yang Coki belikan buat kamu kan ada banyak nanti biar mama yang pilihkan modelnya karena mama cuma beli pakaian atau dress satu" usul Airin sambil menangkup wajah Alesia karena Alesia ngga mau bikin malu Ridwan karena tampil acak acakan sehingga membuat Alesia menganggukkan kepalanya

"Iya mah aku mau ayo pilih sekarang" pekik Alesia penuh antusias dan Airin hanya menganggukkan kepalanya lalu Airin dan Alesia langsung melangkah menuju ruang tamu untuk memilih pakaian atau dress yang di beli Coki