Saat Airin, Bella, Ridwan, dan Criss sedang melanjutkan makan malam mereka tiba tiba Laura datang dengan nafas ngos ngosan karena habis berlari kencang sehingga membuat Airin, Bella, Ridwan, dan Criss menatap Laura dari atas sampai bawah
"Mah, pah, tante, dan om gawat banget" ucap Laura dengan nafas yang ngos ngosan
"Emang apanya yang gawat Laura apa badan kamu kecapekan karena habis berlarian kayak tadi" tanya Criss sambil menatap Laura dengan tatapan penuh tanda tanya sementara Laura menggelengkan kepalanya
"Apa kamu lupa meletakkan sepatu kamu Laura" tanya Bella sambil menatap Laura dengan tatapan penuh tanda tanya Laura menggelengkan kepala saat Laura akan menjawab tiba tiba Airin menjawabnya
"Laura apa kamu haus karena habis berlarian seperti tadi kalau haus kamu ke dapur aja untuk minum" saran Airin sambil menatap Laura dengan perasaan iba Laura menggelengkan kepalanya saat Laura akan menjawab Ridwan sudah menjawabnya
"Oh om tahu pasti kamu lapar gara gara kamu habis mengeluarkan banyak energi untuk berlarian kayak tadi" tebak Ridwan sambil menatap Laura dengan tatapan penuh tanda tanya Laura menggelengkan kepalanya
"Laura dari tadi kamu menggelengkan kepala terus kamu bisa bicara kan kenapa kamu menjawaabnya cuma menggelengkan kepala" celetuk Criss sambil menatap Laura dengan tatapan tajam sementara Laura memutar bola mata malasnya
"Pah, mah, om, dan tante saat aku menjawab kalian langsung menjawabnya jadi aku belum ada waktu untuk menjawabnya" jawab Laura dengan ketus sambil melipat kedua tangan di dadanya
"Memang kamu mau bicara apa Laura" tanya Bella sambil menatap Laura
"Kak Coki mau menyetubuhi Alesia tadi aku lihat kak Coki ada di atas tubuh Alesia" tegas Laura dengan suara lantang sementara Ridwan, Airin, Bella, dan Criss langsung tertawa terbahak bahak
"Haha haha Laura biarkan saja mereka kayak gitu tante sama om juga malah sudah pernah memergoki Alesia dan Coki kayak gitu" cerocos Ridwan sambil masih tertawa terbahak bahak sementara Laura di buat membelalakkan matanya sangat lebar
"Iya Laura om dan tante malah sudah pernah memergoki Alesia ada di tubuh Coki makanya ngga kaget mendengar kayak gitu malah tante fikir Alesia juga kalau di belakang kita agresif sampai berani ada di tubuh Coki ngga takut di terkam oleh Coki" celetuk Airin sambil masih tertawa terbahak bahak sedangkan Bella, Criss, dan Ridwan masih tertawa riang sehingga semakin membuat Laura membulatkan matanya dengan mulut menganga sehingga refleks Laura menutup mulutnya dengan kedua matanya
"Haha haha maafkan Coki anak aku kalau bikin Alesia jadi agresif" ucap Criss dengan tulus sambil menatap Airin dan Ridwan secara bergantian sementara Ridwan dan Airin menganggukkan kepalanya secara kompak
"Ngga papa Criss" jawab Ridwan dan Airin secara bersamaan sambil Ridwan dan Airin tersenyum sumringah menatap Criss sementara Criss ikut menerbitkan senyuman di wajahnya
"Tapi tenang saja Airin Ridwan aku dan suami aku akan bertanggung jawab atas ulah Coki yang sangat agresif banget ke Alesia dan pesta pwrnikahan Coki dan Alesia akan di gelar lima hari dari sekarang" celetuk Bella sambil memancarkan senyuman tercantik di wajahnya menatap Ridwan dan Airin secara bergantian
"Sekarang nasib Alesia gimana mah soalnya dia ada di bawah kak Coki tadi Alesia wajahnya ketakutan banget" ucap Laura sambil memasang wajah gusar dan panik sementara Bella, Ridwan, Criss, dan Airin tertawa terbahak bahak
"Haha haha biarkan saja Laura mungkin Alesia ngga enak sama kamu jadi masang wajah ketakutan di depan kamu" sahut Airin masih tertawa terbahak bahak sambil menatap Laura sedangkan Laura menepuk nepuk jidatnya
"Laura mending kamu lanjutkan makan malam kamu saja jangan pikirkan Coki dan Alesia mau berbuat apa lagian mereka sebentar lagi juga mau menikah" imbuh Ridwan dengan santai lalu meminum minuman miliknya
Karena tidak mendapat respons dari Bella, Criss, Ridwan, dan Airin lalu Laura langsung meninggalkan mereka dan berlari dengan kencang menuju ke kamar miliknya karena Laura tidak mau Alesia jadi korban pemerkosaan Coki
"Kasihan banget lo Alesia kalau lo sampai di renggut keprawanannya oleh kak Coki apalagi mama gue, papa gue, dan orang tua lo malah mendukung lo di perkosa oleh kak Coki tapi lo tenang saja Alesia selama ada gue pasti gue ngga akan biarkan kak Coki macem macem ke lo" monolog Laura sambil masih berlari kencang menuju ke kamar Laura
Di kamar Laura tetap saja Coki masih saja ada di tubuh Alesia bahkan sekarang Coki memegang kepala Alesia supaya mendekatkan wajah Alesia ke wajah Coki lalu Coki mencium bibir Alesia dengan posisi tubuh Coki yang masih ada di tubuh Alesia
CUP
Coki mencium bibir Alesia dengan lembut sementara Alesia di buat membelalakkan matanya sangat lebar mendapat serangan Coki seperti ini lalu Coki mendekatkan kepala Alesia dan Coki memperdalam ciuman di bibir Alesia tapi Alesia hanya diam tak membalas ciuman bibir Coki saat sedang seperti ini tiba tiba Laura datang sambil berlari dan Laura di buat membelalakkan matanya sangat lebar melihat adegan Coki dan Alesia lalu tanpa pikir panjang Laura mengambil sapu di kamarnya dan memukul lengan Coki dengan sapu itu membuat Coki melepaskan ciuman di bibir Alesia dan melihat arah lengan Coki di pukul dan melihat Laura yang memegang sapu Coki menatap tajam ke Laura sedangkan Alesia merasa lega mendapat pertolongan dari Laura
''Awwww Laura ngapain kamu pakai mukul mukul'' bentak Coki mengusap lengan yang habis di pukul Laura sambil menatap nyalang ke Laura sementara Laura menatap tajam ke Coki sedangkan Alesia tersenyum tipis
"Kak Coki ngapain pakai cium bibir Alesia" tanya Laura dengan nada ketus sambil berkacak pinggang dan menatap nyalang ke Coki sementara Coki mendelik ke Laura
"Terserah aku dong kan Alesia pacar aku Laura jadi bebas aku mau ngapain aja ke Alesia lagian sebentar lagi juga aku sama Alesia menikah" celetuk Coki mendelik ke Laura sambil melipat kedua tangan di dadanya
"Ta ta tapi kak aku masih mau melanjutkan kuliah aku dulu" sahut Alesia dengan nada terbata bata sambil menatap Coki sementara Coki terkekeh menatap Alesia
"Sayang aku kan tadi sudah bilang bahwa aku masih izinkan kamu kuliah walau kamu sudah menyandang status jadi istri aku jadi kamu ngga perlu khawatir" imbuh Coki sambil mengacak ngacak rambut Alesia lalu mencium kepala Alesia sementara Alesia membulatkan matanya sedangkan Laura membelalakkan matanya melihat Coki masih berani mencium kepala Alesia
"Alesia gue saranin lo harus tetap menikah sama kak Coki kalau lo harus putus kuliah ngga papa dari pada lo di hamili duluan sebelum menikah oleh kak Coki melihat kak Coki yang sangat agresif banget ke lo gue jadi takut kak Coki hubungan intim sama lo dan menyebabkan lo hamil duluan sebelum menikah" saran Laura sambil menatap Alesia dengan tatapan penuh harap supaya Alesia mau mendengarkan nasehatnya sementara Alesia menggelengkan kepalanya sedangkan Coki terkekeh
"Tumben lo pintar Laura padahal biasanya otak lo dangkal banget sayang sebaiknya kamu dengerin nasehat Laura" celetuk Coki sambil menatap Alesia dan tangannya memegang pipi Alesia
"Laura gue bisa jaga diri jadi lo ngga usah takut kak Coki menghamili gue duluan" sahut Alesia sambil menerbitkan senyuman di wajah cantiknya sementara Coki menahan tawanya mendengar jawaban Alesia sedangkan Laura menganggukkan kepalanya
"Sayang apa kamu perlu bukti bahwa aku bisa menghamili kamu sebelum menikah aku bisa lakukan sekarang loh" sahut Coki sambil mencondongkan tubuhnya ke Alesia dan mendekatkan dirinya ke Alesia sementara Alesia hanya di landa ketakutan lalu wajah Coki mendekat ke Alesia karena tahu Coki akan mesum ke Alesia buru buru Laura menjewer telinga Coki membuat Coki menjauh dari Alesia
"Awwww Laura apa apaan sih pakai jewer kuping segala" bentak Coki memegang telinga yang habis di jewer Laura sambil mendelik ke Laura sementara Laura menatap tajam ke Coki sedangkan Alesia tersenyum tipis tanpa di komando
"Kak Coki apa apaan sih mesum terus ke Alesia" dengkus kesal Laura sambil berkacak pinggang dan mata Laura mendelik ke Coki sementara Coki menatap nyalang ke Laura
"Laura aku mesum ke Alesia wajar dong kan dia pacar aku dan lima hari lagi akan menyandang status jadi istri aku" tegas Coki dengan suara lantang dan keras Alesia membelalak mendengar kalimat Coki sedangkan Laura memutar bola mata malasnya
"Kak Coki apa aku sama kakak jadi menikah dalam waktu lima hari lagi" tanya Alesia menatap Coki sekilas lalu menatap Laura sementara Coki menganggukkan kepalanya
"Iya sayang pernikahan aku sama kamu akan di gelar lima hari lagi jadi kamu harus siap siap menyandang status istri aku" celetuk Coki sambil memegang pipi Alesia lalu mencium pipi Alesia dan Alesia hanya tersenyum tipis sedangkan Laura mencari akal supaya Coki keluar dari kamar Laura
"Kak Coki aku pengin tahu kira kira kakak mau pre wedding dimana" tanya Laura sambil mendekati ke Alesia dan duduk di samping Alesia
"Aku belum tahu Laura tapi aku akan milih tempat yang sangat keren untuk pernikahan satu satunya buat aku yang pasti aku akan membuat Alesia bahagia menikah dengan aku" cerocos Coki sambil tersenyum sumringah membayangkan tempat yang keren untuk pernikahannya sementara Laura punya ide cemerlang
"Kak Coki tadi di panggil mama buruan samperin" balas Laura sambil mendorong dorong tubuh Coki menjauh dari Alesia sementara Coki menatap Laura dengan tatapan penuh curiga
"Kamu ngga bohongkan Laura" selidik Coki sambil menatap wajah Laura dan Laura menggelengkan kepalanya
"Aku ngga bohong kak Coki buruan sudah di tunggu mama" jawab Laura dengan tegas sambil mendorong tubuh Coki tapi Coki menepis tangan Laura
"Sayang aku nemuin mama dulu sebentar" gumam Coki ke Alesia lalu mencium pipi Alesia sementara Alesia menganggukkan kepalanya sedangkan Laura di buat membelalakkan matanya sangat lebar melihat Coki yang berkali kali mencium Alesia di depan Laura lalu Coki melangkahkan kakinya keluar dari kamar Laura sementara Alesia dan Laura menatap punggung Coki setelah Coki keluar dari kamar Laura buru buru Laura berlari menuju pintu dan mengunci pintu kamar Laura sedangkan Alesia tertawa riang mengetahui ide cemerlang Laura