Rendra mengernyitkan dahinya saat melihat Nadira mengangakan mulut seperti orang yang mau bicara tapi tak jadi.
"Ngapain coba kayak gitu? Kemasukan lalat tau rasa.." cemooh Rendra asal, lalu mengambil duduknya di hadapan Nadira.
"Ah, ketemu orang dari perusahaan. Tengil banget masa.."
"Siapa emang dia?"
"Orang yang kerja sebagai mekanik di bagian produksi. Namanya mas Darka.."
Rendra hanya ber-oh ria saja menanggapi Dira, lelaki itu lalu fokus memakan paket bento yang sudah dihidangkan di meja. Begitu juga Nadira.
"Jijay!! Abis setor langsung makan. Jorok banget sumpah lu bang.." olok Dira.
"Biarin. Namanya juga manusia wajib mengeluarkan kotoran tersebut dong, kalau nggak bisa dikeluarin ya bahaya.."
"Dasar jorok!"
Rendra hanya menjulurkan lidahnya saja bermaksud meledek Nadira.
"Abang buktinya tuh sekarang bisa fokus magang di tempat Papa.. bener kan kata aku.. abang tuh bisa di sana." ujar Dira yang kini berusaha membahas topik lain.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com