Andre bangun lebih awal untuk pertama kalinya, meri masih terlelap yang hanya menunjukkan punggungnya kepada suaminya itu. Andre memeluk istri tercintanya itu, melingkarkan tangannya di pinggang meri dan menyentuh bagian perutnya. Mendekatkan wajahnya ke tengkuk meri, menghirul aroma tubuh meri yang mengeluarkan semerbak mint yang begitu segar.
Meri adalah pencinta aroma mint, sikapnya yang setia pada satu hal membuatnya tak berpaling dari aroma mint sejak awal dia memutuskan aroma itu sebagai ciri khas nya. Semua produk yang di pakainya selalu bernuansa mint, mulai dari sabun mandi hingga parfum. Itulah yang membuat dia tetap terasa menyegarkan sekalipun masih tertidur pulas.
Malam ini akan ada pesta perayaan di kantornya dan untuk pertama kalinya dia akan hadir dengan seorang wanita sebagai pasangannya. Dia terbiasa menghadiri perjamuan sendirian atau hanya di temani staff kantor yang bergender sama. Baru ketika di tugaskan di Buffalo, dia harus menjadi partner margaret untuk menyelesaikan kesepakatan dengan agensi hiburan yang akan bekerja sama dengan majalah mereka.
Kerjasama tersebut berkaitan dengan fashion wanita combine dengan kepribadian atau karakter sehingga dia harus bekerja sama dengan margaret yang merupakan manajer bagian periklanan dan andre asisten manajer humas. Mereka harus tetap terlihat kompak agar bisa mencapai keselarasan dalam mengambil keputusan. Andre merasa kurang nyaman karena sikap berani margaret yang terang-terangan menggodanya. Karena itulah saat ada kesempatan andre langsung memperkenalkan meri sebagai kekasihnya.
Andre masih merasa begitu tak percaya, melihat wanita yang tiga tahun terus menolaknya kini berstatus sebagai istrinya. Kebahagiaan yang juga sama dirasakan meri saat merasakan nafas andre di bagian lehernya. Hembusan nafas yang hangat dan teratur membuat hatinya meleleh setelah beberapa hari ini membeku.
"apa kau sudah lama bangun?"
Andre terkejut mendengar meri yang ternyata sudah bangun dan mengetahui bahwa diapun sudah sejak tadi terbangun tanpa menatapnya sama sekali. Meri membalik tubuhnya menghadap andre yang juga seudah menatapnya.
"bagaimana kau bisa tahu?" jawab andre dengan sebuah pertanyaan seperti biasa dan itulah ciri khasnya yang begitu menyebalkan.
"teori, entah kau sadari atau tidak, energi dan penekananmu pada suatu objek akan berbeda saat kau tertidur dan saat bangun. Tubuhmu juga berbeda, tubuh orang yang tidur cenderung relax dan melenturkan otot-ototnya, berbeda saat ia dalam kondisi sadar" ujar meri menerangkan apa yang dia peroleh dari membaca buku di perpustakaannya dulu.
"kau selalu mengagumkan sejak dulu. Nanti malam akan ada perayaan, jika kau tidak lelah ikutlah denganku" ajak andre membelai lembut wajah istrinya.
"baiklah"
"aku akan menjemput mu saat pulang kerja, kita akan ke butik mencari pakaian dan ke salon untuk mendandanimu"
Meri ingin menolak untuk berdandan berlebihan, tapi karena ini adalah perayaan pertama yang akan di hadirinya bersama andre dan pasti banyak atasan andre yang akan berada di sana maka sebuah bentuk kesopanan jika dia berdandan.
Andre bersiap berangkat ke kantor seperti biasa meri akan menyiapkan pakaian dan sarapan pagi. Meri membuat sushi untuk sarapan andre, walaupun agak lamban dalam membuatnya meri tetap cekatan dalam berbagai hal. Ini adalah pengalaman pertamanya membuat sushi jadi selain lamban, bentuknyapun tidak serapi koki profesional.
Andre dengan sabar menunggu di meja makan sambil membantu meri menyeduh teh lemon dan teh jahe. Meri mengalami sedikit flu karena kelelahan jadi teh jahe akan membantunya.
Mereka akhirnya bisa menikmati sushi itu setelah melewati proses memasak selama satu jam. Andre tentu tidak terlambat karena mereka bangun lebih awal hari ini.
"aku tidak terlalu suka melihatmu di dapur" kata andre
"kenapa?" meri merasa aneh dengan perkataan suaminya itu.
Pada umumnya, seorang suami akan sangat senang melihat istri mereka di dapur. Bahkan ada yang beranggapan seorang istri tampak lebih mempesona saat bekerja di dapur. Meri membuat kerutan di dahinya karena heran dengan sikap andre.
"aku hanya tidak terbiasa melihat mu bekerja"
"mulai sekarang kau akan terbiasa" jawab meri
"tidak tidak. Aku tidak suka melihatmu kelelahan karena harus memasak untukku. Mulai besok kita akan memesan makanan atau kita makan di luar"
"aku lebih suka makan masakanku sendiri"
"tapi kau akan kelelahan, lihat sekarang kau flu tapi masih memaksakan diri memasak. Hari ini beristirahatlah dan jangan mengerjakan apapun sampai aku pulang. Untuk makan siangmu, aku akan memesannya dan memintanya mengantar kemari"
"Mmm" meri hanya bergumam yang artinya dia tidak bisa memastikan akan menepatinya atau tidak.
"katakan meri"
"iya, aku akan beristirahat total hari ini. Tapi mengapa kau harus tahu apa yang ku pikirkan? Haishh menyebalkan" rutuk meri.
Andre berangkat kerja dengan perasaan berbunga-bunga, seakan bintang berada di genggamannya saat ini. Wanita bersinar seperti meri kini secara resmi menjadi istrinya. Belum ada hal yang lebih membahagiakan daripada hal itu.
Seperti biasa, andre melakukan pekerjaannya dengan baik walau terkadang mendapat ganguan dari margaret. Andre segera pulang untuk menjemput meri dan bersiap-siap ke pesta perayaan uang akan dilakukan di hotel bintang lima yang berada tak terlalu jauh dari pusat kota.
Andre membawa meri ke sebuah butik untuk berbelanja dan memilih gaun dan setelan jas untuknya. Andre tak ingin tampil mengecewakan, dia begitu ingin menampar semua mata yang selalu mengganggunya dengan membawa meri sebagai kekasihnya. Dia pria sopan dan ramah tentu tak bisa menolak wanita terutama rekan kerjanya dengan kasar karena akan menimbulkan konflik internal dan membuat suasana kerja yang canggung. Membawa meri ke pesta itu merupakan langkah baik sebagai penolakan halus bagi perempuan uang mengejarnya.
Meri memilih menggunakan dress hitam dengan bagian leher mode V-neck dan punggung terbuka. Dress panjang yang menutupi seluruh kakinya dengan belahan sampai lutut yang akan mempertontonkan kaki mulus dan seputih salju tanpa noda itu. Dress yang begitu simpel hanya dengan pita biru navy di bagian pinggang. Dipadukan dengan tas dan stilleto 15 centi berwarna senada dengan pita membuatnya tampil anggun. Dikalangan barat, semakin tinggi heels yang dipakai seorang wanita maka akan semakin anggun pula.
Berbeda dari biasanya, andre memilih memaksa i tuxedo berwarna hitam putih dengan dasi kupu-kupu berwarna hitam dan sepatu kulit model vantople mengkilat saat terkena cahaya. Mereka harus tampil sedikit lebih formal karena pesta di adakan di hotel bintang lima dan dihadiri para petinggi perusahaan. Bahkan anak presiden komisarispun akan hadir untuk pertama kalinya.
Mereka kemudian menuju salon untuk mendandani meri. Wanitanya itu tetap cantik tanpa riasan sekalipun namun berdandan adalah bentuk penghormatan kepada penyelenggara acara. Meri memilih tampil dengan dandanan flowless karna dandanan yang terlalu berani tidak akan cocok dengan acara formal seperti ini. Selain itu dandanan mencolok akan mematikan fokus pada dress yang dikenakannya. Terkadang berdandan harus memperhatikan aspek keselarasan dengan apa yang dipakai agar tidak membuat fokus pada salah satunya menjadi terlalu tinggi hingga mengabaikan yang lainnya.
Andre tetap tampil simple dengan tatanan rambut seperti biasa hanya di buat lebih mengkilap agar terkesan rapi. Dia tidak akan tampil memukau hari ini karena meri yang akan jadi bintang di acara itu.
Mereka menuju tempat perayaan di antar sopir pengganti. Setelah membukakan pintu untuk andre, andre langsung meminta sopir itu untuk masuk dan memarkirkan kendaraan karena dia sendiri yang akan membuka pintu untuk istrinya itu.
Meri turun dengan kaki kiri hingga mengekspose kakinya yang nampak dari belahan dressnya. Mereka berjalan dengan anggun memasuki hotel dan menuju tempat perayaan yang berada di lantai 5.
"kau di bolehkan membaur tapi tidak dengan minum-minum. Mengerti?" ujar andre setelah memasuki ruangan dan melihat sudah banyak tamu yang datang.
Dengan banyaknya petinggi yang hadir serta kinerjanya yang begitu di apresiasi sehingga akan sulit menjaga meri tetap berada di sampingnya atau membuatnya selalu berada dalam pengawasan. Andre harus menemui banyak tamu penting seperti rekan bisnis atau perwakilan dari setiap anak perusahaan dari tiap divisi.
Andre memperkenalkan meri kepada atasannya yang saat itu menyapanya lebih dulu.
"kau datang dengan pasanganmu kali ini" ujar manajer HRD
"iya, perkenalkan ini istri saya"
"meriana"ujar meri memperkenalkan namanya dan berjabat tangan dengan atasan andre tersebut.
"peter" jawab manajer itu, dia begitu ramah dan sopan. "istrimu sangat cantik, kau pria beruntung"
"thank you" ucap andre dan meri hampir bersamaan.
Andre masih harus menyapa atasan yang lain jadi meri memilih untuk mengambil minuman. Satu hal yang di benci meri adalah andre tidak mengatakan bahwa ini standing party. Jika dia mengetahui dari awal, dia akan memilih menggunakan wedges dan bukan stilleto. Kakinya baru saja merasa baikan setelah dua hari dua malam di tekuk saat di mobil dan sekarang akan menyangga tubuhnya di atas stilleto selama acara berlangsung.
Karena konsep standing party maka makanan yang di sediakan hanya berupa dessert dan makanan pembuka tanpa makanan utama. Pada konsep seperti ini, umumnya semua tamu akan lebih minum-minum di bandingkan makan.
Meri bertemu dengan rasyel di acara itu. Rasyel merupakan perwakilan dari anak perusahaan berkshire. Mereka begitu akrab, meri merasa nyaman dengan kehadiran rasyel karena itu membuatnya tidak seperti anak kecil yang hilang di tengah pasar setelah berpisah dari andre.
Margaret yang melihat meri ikut hadir dalam acra itu menghampirinya juga. Mereka bertegur sapa dan ngobrol dengan ramah. Meri merasa tidak ada yang salah karena margaret adalah rekan kerja suaminya. Namun margaret berbeda, dia tidak menyukai meri dan hanya bersikap palsu.
Margaret menawarkan minuman kepada meri, namun meri menolak karena tidak pernah minum wine sebelumnya. Andrepun sudah memberi peringatan sejak awal dia berada di ruangan pesta. Margaret yang merupakan manajer bagian periklanan bukan hal sulit merayu meri untuk minum beberapa gelas wine. Dia mengatakan bahwa perayaan ini untuk mengapresiasi pencapaian andre yang luar biasa dalam kurun waktu dua minggu sejak saat dia bergabung di berkshire. Meri tak kuasa menolak di tambah lagi rasyel menenangkannya bahwa tak akan ada masalah jika hanya satu atau dua gelas.
Saat dua gelas meluncur turun di tenggorokannya, meri mulai merasa panas dan kepalanya mulai pusing jadi dia permisi ke toilet.
"meri, are you ok?" tanya rasyel saat meri hendak ke toilet.
"yes, I'm" meri hanya menitipkan tas pegangannya kepada rasyel dan segera ke toilet.
Meri berusaha memuntahkan semua minuman yang dia minum tapi tak berhasil. Kepalanya serasa semakin berat.
Meri berjongkok di depan toilet sambil memegangi pelipisnya. Dia memutuskan diam sejenak sampai kepalanya agak membaik.
"kau baik-baik saja?" suara seorang pria terdengar di ikuti dengan suara sepatunya yang semakin mendekat.
Meri mendongakkan kepalanya untuk melihat si pemilik suara. Dia melihat seorang pria buleberparas tampan dengan kulit tak terlalu putih seperti pria amerika biasanya. Dengan kemeja putih celana hitam serta dasi hitam di dadanya. Begitu rapi dan menawan.
"ya aku baik-baik saja" meri berusaha berdiri dengan menyangga pada tembok di belakangnya, namun kepalanya yang masih berat di tambah stilleto yang dia kenakan, tubuhnya kehilangan keseimbangan.
Di ruang pesta, andre mencari meri dengan cemas. Dia segera mencari margaret karena terakhir kali andre melihat meri berbicara dengannya. Setelah mengitari ruangan itu, andre melihat tas tangan meri berada di tangan seorang wanita yang tak lain adalah rasyel. Awalnya dia ragu jika itu hanya kebetulan sama. Namun melihat wanita itu memegang dua tas, dia menjadi yakin bahwa meri kemungkinan menitipkan tasnya.
"maaf, apa anda melihat meriana?" tanya andre langsung mencoba mencari tahu apakah wanita itu mengenal meri atau tidak.
Meri tentu tidak akan menitipkan tasnya kepada sembarang orang yang baru dia temui. Andre menebak bahwa meri mengenal wanita di hadapannya itu cukup lama dan secara tidak sengaja bertemu di pesta ini.
"oh ya, meri tadi menitipkan tasnya kepadaku, dia ke toilet"
Andre mengambil tas meri, dan rasyel memberikannya. Dia sudah pernah melihat andre menjemput meri di supermarket sebelumnya jadi dia tidak ragu menyerahkan tas meri.
"meri" panggil andre saat melihat meri kesulitan berjalan hingga harus di pegangi oleh seorang pria yang tak lain anak presiden komisaris pemilik berkshire.
"andre"
Andre mengambil alih meri dari pegangan morgan.
"thank you" ujar meri kemudian berlalu meninggalkan morgan sendirian.
Andre tak bisa berlama-lama lagi di tempat acara karena harus membawa meri yang sedang mabuk. Dia menitipkan meri kepada rasyel sebentar untuk pamit pulang terlebih dahulu kepada atasannya dan memohon maaf tidak bisa menunggu sampai acara selesai.
Manajer HRD andre tentu mengerti karena andre sudah mengatakan bahwa meri adalah istrinya. Sangat berbahaya membiarkan istri yang sedang mabuk di tengah keramaian asing baginya.
Setelah mendengar nasehat dari atasannya itu, andre segera membawa meri pulang ke apartemen.